icon-category Technology

Indonesia, Negara Paling Banyak Terkena Serangan Malware

  • 15 Mar 2019 WIB
Bagikan :

Ilustrasi Malware (Ist)

Uzone.id - Menurut laporan terbaru Kaspersky, pada tahun 2018 angka pengguna yang diserang naik 774 ribu dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi 9.895.774.

Di antara keseluruhan ancaman yang ada, pertumbuhan paling signifikan adalah serangan dengan menggunakan Trojan-Droppers, yang meningkat hampir dua kali lipat dari 8,63% menjadi 17,21%. Jenis malware ini dirancang untuk menembus perlindungan sistem dan menyalurkan semua jenis malware di sana, mulai dari Trojan perbankan hingga ransomware.

Masih dalam laporan Kaspersky Lab yang sama, mengungkapkan bahwa Indonesia berada di peringkat ke-6 di antara negara-negara dengan jumlah pengguna terbanyak yang diserang mobile malware tahun lalu, yaitu sebesar 34,84%, atau setara dengan tiga dari sepuluh pengguna seluler di Indonesia.

Ini membuktikan bahwa pelaku kejahatan siber menganggap Indonesia sebagai target yang cukup empuk dalam jenis ancaman tersebut.

Baca juga: Malware Diserang via Messenger dan Skype

“Pelaku kejahatan siber tidak akan pernah berhenti untuk memburu uang dan data berharga. Saat ini, ponsel pintar berisiko untuk terkena ancaman tersebut seiring hadirnya inovasi dalam teknologi seperti pembayaran digital,” kata Yeo Siang Tiong, General Manager di Kaspersky Lab SEA.

Siang Tiong menambahkan Ini menjadikan akibat yang ditimbulkan dari serangan mobile sangat merugikan.

Data dalam laporan terbaru Kaspersky membuktikan bahwa ancaman tersebut nyata adanya di negara ini, sehingga sudah sepatutnya bagi masyarakat Indonesia untuk memiliki perhatian lebih terhadap pengetahuan ancaman siber yang lebih baik dan menginstal solusi keamanan yang andal pada perangkat mereka sebelum terlambat

Baca juga: Malware Pencuri Pesan WhatsApp

“Pada tahun 2018, pengguna perangkat mobile menghadapi sebuah serangan siber terberat yang mungkin pernah ada. Sepanjang tahun ini, kami mengamati teknik terbaru dalam menginfeksi perangkat seluler seperti pembajakan DNS, bersama dengan peningkatan fokus pada skema distribusi yang semakin canggih, seperti spam SMS,” kata kata Viсtor Chebyshev, pakar keamanan di Kaspersky Lab.

“Tren ini menunjukkan semakin meningkatnya kebutuhan akan solusi keamanan seluler untuk dipasang pada telepon pintar – demi melindungi pengguna dari upaya serangan berbahaya yang dapat menginfeksi perangkat, dari manapun sumbernya,” tambahnya.

Saksikan video review Vivo V15 di sini:

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini