icon-category Telco

Ini Keunggulan IoT Mendapat Dukungan 5G

  • 11 Jun 2021 WIB
Bagikan :

Uzone.id - Teknologi Internet of Things (IoT) sebenarnya tren teknologi yang tidak baru-baru amat, dan juga tidak lama-lama amat.

Di dunia ini trennya memang serba internet, jika sebelumnya manusia membuka internet untuk browsing atau menggunakan aplikasi, sekarang kecenderungannya tidak hanya manusia saja yang terhubung ke internet, namun juga things (perangkat atau alat).

Hal itu diungkapkan oleh Ibnu Alinursafa, SM IoT Platform Telkom Indonesia, selama acara Uzone Talks bertajuk “Kupas Teknologi Penting di Balik Internet of Things (IoT)” pada Kamis (10/6/2021).

Ibnu kemudian mengatakan, banyak perangkat atau alat itu sudah terhubung ke internet, contohnya yang ada di sekitar kita, seperti meteran listrik, meteran gas, meteran air hingga AC.

“Industri pun seperti itu, mesin-mesin sekarang terhubung ke internet, di kota perangkat seperti lampu jalan terhubung ke internet. Tujuannya untuk memudahkan hidup manusia, memudahkan proses-proses, ujung-ujungnya efisensi,” kata Ibnu.

Indonesia kini sudah mulai masuk ke era 5G dengan ditandai hadirnya 5G Telkomsel di Sembilan kota sejak diresmikan pada 27 Mei 2021.

BACA JUGA: Kominfo Bagi Tiga Lapisan Frekuensi 5G

Lucky Sebastian, Praktisi Gadget dan IoT, yang juga jadi pembicara di acara Uzone Taks bertajuk “Kupas Tuntas Teknologi Penting di Balik Internet of Things (IoT), mejelaskan bahwa 5G salah satu karakteristiknya low retention.

Jadi, kata Lucky, 5G bisa saat kita tekan sekarang dan dia langsung beroperasi sekarang juga. Misalnya mobil seperti angkutan umum, Transjakarta bahkan angkutan kota nanti tidak perlu ada supir lagi, dan tidak ada lagi yang ngetem.

“Jadi, mereka juga lebih patuh peraturan lalu lintas. Kemudian 5G ini kan ketersediaannya jadi harus reliable, ini yang bisa diberikan oleh 5G karena bandwidth dia juga besar. Jadi, ketika kita butuh menyambungkan peralatan, dia siap,” kata Lucky.

Kemudian, lanjut Lucky, karakteristik 5G adalah kecepatan. Nah, 5G ini bisa memberikan akses cepat, termasuk akses yang sekaligus banyak.

“Jadi kalau kita sekarang ngomong 4G LTE dalam 1 km kita bisa koneksi 100.000 alat, tetapi dengan 5G itu bisa 1 juta alat. Jadi 10 kali lipat, nanti bayangin kalau semua rumah sudah pakai meteran PLN, meteran otomatis IoT, kemudian PDAM nya begitu, kemudian kita pakai smarthome, satu orang aja, satu keluarga aja udah puluhan device. nah kalau dia koneksinya masih 4G gak akan cukup kapasitas untuk menerima data dari si IoT ini sendiri,” kata Lucky.

IoT Telkom

Berbicara soal transportasi, Ibnu Alinursafa mengatakan bahwa Telkom sudah memiliki IoT untuk solusi transportasi dengan brand IndiCar.

IoT itu untuk diterapkan pada transportasi public. Pasalnya, kata Ibnu, alat seperti tracker bisa dipasang di angkutan umum, contohnya kita ingin memonitor sebuah pergerakan bus kota. Itu bisa dipasang sensor IoT yang terdapat GPS sehingga kita tahu kapan bus itu akan tiba.

“Bisa juga diterapkan di angkutan kota, ada suatu Pemda ingin memonitor pergerakan angkutan kota ini ke mana saja, mungkin akan ada subsidi di sana, itu kan supaya mereka bisa melayani masyarakatnya, tentunya angkutan kota ini harus berkeliling mencari penumpang, tidak hanya diam aja atau ngetem aja, itu bisa diterapkan IoT,” kata Ibnu.

Dengan megandalkan IoT, kata Ibnu, kita bisa mengetahui keberadaan angkutan publik di mana saja, begitu juga dengan rutenya sehingga bisa meningkatkan pelayanan kepada pelanggan atau masyarakat.

“Yang akan menggunakan angkutan umum, itu berarti tingkat pelayanan Pemda tersebut atau kota tersebut menjadi bagus. Harapannya nanti masyarakatnya bisa menggunakan angkutan publik menjadi lebih sering,” kata dia.

“Itu perannya IoT. Jadi, ditanya apakah Telkom sudah masuk ke area transportasi IoT? jawabannya sudah!”

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini