icon-category Technology

Jangan Gaptek, ini Hal-hal yang Perlu Kamu Tahu Tentang GDPR

  • 28 May 2018 WIB
Bagikan :

Uzone.id -- Beberapa hari yang lalu, seorang teman bernama Sindy bilang, bahwa ponsel pintarnya sempat dipenuhi oleh kiriman email dari berbagai perusahaan teknologi seperti Google, Spotify, Quora, dan lain sebagainya. Lucunya, isi pesan tersebut bisa dibilang seragam, yaitu tentang GDPR.

Istilah ini sama sekali nggak ada hubungannya dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), gaes. GDPR ini berkaitan dengan privasi data di ranah digital.

Memiliki kepanjangan General Data Protection Regulation, GDPR dirancang oleh Uni Eropa dan baru saja diterapkan secara resmi pada 25 Mei kemarin.

Supaya kamu dapat mengerti sedikit lebih jauh tentang GDPR, simak poin-poin penting di bawah ini ya, gaes.

via GIPHY

Apa itu GDPR?

GDPR adalah aturan baru tentang privasi data dari Uni Eropa. aturan ini dapat membuat masyarakat memiliki kekuatan atau kendali lebih mengenai data pribadi mereka.

Selain itu, GDPR juga secara tidak langsung ‘memaksa’ para perusahaan agar dapat memastikan cara mereka mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data semuanya berjalan dengan aman.

Mengutip CNN, Uni Eropa berharap dapat membuat perubahan fundamental terhadap cara pikir perusahaan digital mengenai data.

Siapa saja yang harus mematuhi?

Organisasi atau perusahaan apapun yang menyimpan data pengguna di dalam kesatuan Uni Eropa harus mematuhi peraturan baru ini, terlepas lokasi geografis mereka ada di mana.

Jika ada perusahaan yang mungkin nggak menjalin hubungan secara langsung dengan pemerintah Eropa, kemungkinan mereka tetap harus tunduk pada regulasi ini karena perusahaan tersebut memiliki bisnis di mana penggunanya berada di negara naungan Uni Eropa.

alt-img

Apa yang harus saya lakukan?

Ada baiknya kamu cek satu-satu pesan email yang masuk. Banyak di antara perusahaan digital tersebut menanyakan persetujuan kamu untuk tetap menyimpan data pribadi kamu.

Masih dari CNN, perusahaan besar seperti Google, Facebook, dan Twitter telah mengubah pengaturan privasi mereka sejak beberapa pekan lalu untuk mempersiapkan GDPR ini. WhatsApp juga telah mengubah syarat usia minimal pengguna, dari 13 tahun menjadi 16 tahun.

Namun, banyak juga kiriman email tersebut berisi penjelasan super rinci dari perusahaan atau layanan digital yang kamu pakai, seperti bagaimana mereka mengumpulkan data kamu, apa saja yang akan digunakan, dan data apa saja yang dipastikan tidak akan disalahgunakan.

Pentingnya apa?

Sekilas mungkin membosankan atau remeh temeh, tapi sebenarnya hal ini penting banget lho, gaes. Kamu jadi punya power untuk mengendalikan data apa saja yang layak kamu bagikan, serta dapat memantau cara perusahaan tersebut dalam meminta atau menyimpan data milik kamu. Kalau sewaktu-waktu data itu bocor, kamu akan memiliki dalil yang cukup berdasarkan penjabaran GDPR itu.

Kenapa tiba-tiba ada GDPR?

GDPR bertujuan untuk memperluas dan memperbarui regulasi tentang privasi data. Uni Eropa bilang, aturan baru ini sangat penting untuk melindungi para pengguna di era yang rawan dari serangan siber dan kebocoran data seperti sekarang.

Apa jadinya kalau perusahaan teknologi gagal mengikuti aturan ini?

Mereka akan diberi penalti finansial. Regulator di Eropa bisa melayangkan denda mencapai 4 persen dari penjualan global tahunan untuk raksasa teknologi yang menghasilkan pendapatan hingga miliaran dollar. Sementara untuk perusahaan yang skalanya lebih kecil, penalti yang dilayangkan paling maksimal mencapai US$23,5 juta.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini