icon-category News

Tak Cuma Urus Konsumen, Jokowi Minta Bulog Perhatikan Petani

  • 14 Jun 2017 WIB
Bagikan :

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan Perum Bulog agar tidak hanya menjaga stabilitas harga beras di tingkat konsumen. Bulog, menurut Jokowi, juga harus  turut berperan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Dalam rapat terbatas tentang penguatan peran Bulog di Kantor Presiden, Jokowi menyatakan, pangan adalah masalah hidup mati bagi sebuah bangsa. Menurutnya, masyarakat membutuhkan pangan yang baik dengan harga terjangkau.

“Dan, negara juga harus hadir memastikan para petani sebagai produsen bisa semakin produktif, semakin sejahtera karena mendapatkan harga komoditas yang wajar dan adil,” tutur Presiden Jokowi, Selasa (13/6).

(Baca juga:  Kemendag Buat Aturan Agar Bulog Bisa Impor Bawang Putih)

Jokowi menyampaikan pesan tersebut pada Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Selain itu, hadir juga Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, dan Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti.

Usai rapat, Djarot menyatakan bahwa pemerintah memang tengah menyusun rencana penguatan peran Bulog. Ia berharap penguatan tersebut di antaranya dapat menyentuh bidang penugasan serta keuangan dalam menopang ketahanan pangan.

"Ada keinginan pemerintah perkuat (Bulog). Ada banyak tapi perlu kami harmonisasi di Kementrian Koordinator Perekonomian," katanya.

(Baca juga: Pemerintah Gelar Pasar Murah di 395 Lokasi)

Sedangkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan penguatan ini lebih banyak dikarenakan Bulog saat ini berperan dalam penyaluran Beras Sejahtera (Rastra). Namun di sisi lain Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut juga berperan menjadi penyangga harga beras, baik di tingkat konsumen, maupun petani.

"Membicarakan bagaimana kalau ada kerugian bagaimana perhitungannya, lalu berapa banyak operasi pasarnya," kata Darmin.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini