Sponsored
Home
/
Digilife

Kata Mereka Soal Lebaran Digital: Harus Berkesan, Biar Gak Sedih-Sedih Banget

Kata Mereka Soal Lebaran Digital: Harus Berkesan, Biar <i>Gak</i> Sedih-Sedih Banget
Preview
Birgitta Ajeng13 May 2021
Bagikan :

Ilustrasi. (Foto: Freepik)

Uzone.id - Idul Fitri 2021 hampir sama dengan tahun lalu. Umat Muslim merayakan Hari Kemenangan di tengah situasi pandemi COVID-19.

Untuk menekan angka penyebaran COVID-19, pemerintah Indonesia sendiri mengeluarkan aturan peniadaan aktivitas mudik menjelang Idul Fitri 2021.

Karena itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengimbau seluruh masyarakat untuk melakukan silaturahmi secara digital.

Dalam pernyataan resminya beberapa waktu lalu, Johnny menyatakan, “Kita canangkan bersama-sama dalam merayakan Lebaran tahun ini sebagai Lebaran Digital. Lebaran digital itu keren.”

Meski ada beberapa orang yang nekat mudik menjelang Idul Fitri 2021, terdapat pula sebagian orang yang memilih untuk tetap tinggal di perantauan.

Alika Rukhan (25), misalnya, yang merantau ke DKI Jakarta untuk bekerja sebagai wartawan di sebuah majalah. Perempuan yang biasa mudik ke Blitar, Jawa Timur itu mengaku sempat memiliki keinginan untuk mudik, tapi kemudian ia mengurungkan niatnya.

Baca juga: Potret Idul Fitri 2021 Pakai Vivo X60

“Sempat pengen mudik. Supaya bisa liburan dan keluar dari Jakarta. Tapi karena sekarang penyekatan, mudik dan liburan jadi susah,” tutur perempuan yang akrab disapa Alika itu dalam wawancara khusus dengan Uzone.id, Rabu (12/5).

Mulyawan (25) yang bekerja di sebuah startup di DKI Jakarta juga menyatakan mempunyai keinginan untuk mudik ke Yogyakarta.

“Jujur ada, cuma aku pikir gak dulu deh, karena ya udh mager duluan harus planning sedemikian rupa dan jadwal lagi padat juga,” kata laki-laki yang akrab disapa Wawan itu dalam wawancara khusus dengan Uzone.id di kesempatan berbeda, Kamis (12/5).

Alika dan Wawan juga masih khawatir akan situasi pandemi COVID-19. Karena itu, mereka memilih untuk merayakan Idul Fitri 2021 di perantauan.

Lebaran digital harus berkesan, biar gak sedih-sedih banget

Dalam merayakan Lebaran secara digital, Alika mengaku ini merupakan hal yang sudah biasa. baginya, Lebaran jauh dari keluarga sudah menjadi hal yang kerap terjadi.

“Shalat Idul Fitri. Habis itu pulang ke kosan. Trus makan masakan sendiri. Udah. Aku gak punya rencana apa, soal Lebaran digital. Maksudnya rencana yang tertata gitu. Ya, paling video call biasa. Sama kayak dulu-dulu kalau Lebaran jauh dari keluarga,” ungkap Alika.

Sementara itu, Wawan memiliki pengalaman berbeda. Baginya, Idul Fitri tahun ini menjadi yang kedua yang ia rayakan secara digital bersama keluarga.

Baginya, teknologi sangat membantu ia dalam bersilaturahmi dengan keluarga di hari raya. Wawan menceritakan bahwa sehabis Shalat Idul Fitri, ia langsung video call bersama keluarga.

“Saling menyapa dan ngobrol-ngobrol seru aja. Saling ngeliatin pada masak apa nih, makan apa. Harus kita buat berkesan biar gak sedih sedih banget,” ujar Wawan.

Lebaran saat pandemi COVID-19 bikin serba salah

Aturan peniadaan aktivitas mudik menjelang Idul Fitri 2021 yang dikeluarkan pemerintah Indonesia ternyata tidak mampu membendung arus mudik. Ribuan orang diberitakan nekat mudik, bahkan sampai menjebol barikade penyekatan.

Baca juga: 4 Modus Mudik Diungkap Ridwan Kamil

Melihat fenomena itu, Alika sendiri menyatakan bisa memahami hal tersebut. “Aku sebagai anak rantau yang gak punya keluarga di perantauan, bisa memahami sih kalau ada yang nekat mudik demi kumpul keluarga pas Lebaran. Buat sebagian orang emang rasanya berat banget,” katanya.

Namun, menurutnya, situasi pandemi COVID-19 memang bikin serba salah. Ada orang yang mudik, lantaran desakan ekonomi dan tidak punya pekerjaan. Ketika ada momen yang pas untuk pulang ke kampung halaman, yakni saat Idul Fitri 2021, mereka mungkin nekat mudik.

“Jadi aku sih gak nge-judge yang nekat mudik, tapi semoga semuanya masih ingat dan sadar pandemi belum selesai. Jangan sampai lengah dan mudah-mudahan pada inget juga kasus lonjakan COVID-19 di India gara-gara lengah terhadap protokol kesehatan (prokes),” ungkap Alika.

Menurutnya, menjaga protokol kesehatan juga merupakan bentuk kasih sayang terhadap keluarga. Di sisi lain, Wawan mengaku bingung saat diminta pendapat mengenai orang-orang yang nekat mudik.

“Cuma what I can say is mereka ini nyali besar sih, semoga aja dengan banyak yang nekat mudik,COVID-nya gak semakin naik, ya,” kata Wawan.

populerRelated Article