icon-category Lifestyle

Kisah Gangster Taiwan yang Banting Setir Jadi Penjual Mi

  • 08 Sep 2018 WIB
Bagikan :

Sebagian besar hidup Yen Wei-shun berada di sisi yang berlawanan dengan hukum. Tapi itu dulu, Yen saat ini memilih banting setir dan meninggalkan dunia hitam.

Bukan jadi politikus, atau kerja kantoran, eks gangster ternama Taiwan ini memilih melanjutkan usaha keluarganya, yaitu membuat mi. 

Mi yang dibuat Yen sangat istimewa. Bersama sang ibu ia membuat mi gratis yang dibagikan kepada orang tak mampu.

Kepada beberapa media lokal yang menemuinya, Yen bercerita ia masuk ke dunia kriminal sejak usia 15 tahun. Saat masih belia dirinya terlibat pembunuhan tak berencana. 

Kejadian berdarah itu dilakukan saat Yen terlibat perkelahian antarkelompok. Insiden tersebut menyebabkan Yen dipenjara selama empat setengah tahun.

Setelah menyelesaikan masa hukumannya, Yen tak bertobat. Kejahatan dan tindak kriminal masih dilakukannya. Akhirnya Yen ditangkap setelah terbukti memiliki senjata secara ilegal. 

Penangkapan itu membuatnya kembali masuk bui selama delapan tahun. Belum sempat menyelesaikan masa tahanan, Yen berhasil bebas bersyarat.

Kejadian itu ternyata menjadi titik baliknya. Menurut Yen, berhasil keluar penjara untuk kedua kalinya adalah kesempatan yang turun dari surga.

"Peristiwa itu seperti membangunkan saya, saya harus menyadari mengenai apa yang sudah saya miliki sekarang yaitu kebebasan dan keluarga," sebut Yen seperti dikutip dari AFP, Kamis (8/9).

Akhinya keputusan besar diambilnya. Ia melanjutkan bisnis jualan mi keluarga sembari beramal dengan memberikan gratis semangkuk mi bagi warga yang kurang beruntung.

Yen menyebut, kepada pelanggan reguler harga semangkuk mie dengan daging babi, udang serta kubis dijual seharga USD 2,60 atau setara Rp 38 ribu, tapi untuk warga tak mampu mi lezat itu diberikan cuma-cuma.

Perbulannya Yen memberikan 600 sampai 700 mangkuk mi gratis. Dia menyebut, mi cuma-cuma yang diberikannya mayoritas pendanaanya dari pendonor, namun ada pula dari kocek pribadinya.

Empat tahun sejak memulai kegiatan amalnya sudah 40 ribu mangkuk mi gratis yang dilayani oleh Yen. Tak cuma makan di warungnya, Yen bahkan mengirim mi buatannya ke rumah beberapa warga yang memiliki kekurangan fisik.

"Jadi kebanyakan mereka yang meminta makanan gratis adalah orang tua serta orang muda tak memiliki pekerjaan," sebut dia.

Yen menambahkan, kegiatan sosialnya tak cuma memberi mi gratis. Jika ada waktu luang, pria 40 tahun itu mengunjungi penjara dan melakukan konseling untuk para napi.

Lelaki tersebut berharap kegiatan sosial itu bisa terus berlanjut. Dukungan dari keluarga serta apresiasi kaum muda merupakan alasan kegiatannya itu terus berjalan.

"Di masa lalu saya selalu merasa seperti berjalan di atas tali tipis karena saya selalu bertemu musuh di mana pun. Namun sekarang, orang-orang gembira bertemu saya," pungkas Yen. 

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Tags : kisah gangster taiwan mie 

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini