icon-category Digilife

Kominfo Masih Investigasi Dugaan Penjualan Foto Selfie Pegang KTP

  • 02 Jul 2021 WIB
Bagikan :

Ilustrasi (Foto: Tomi Tresnady / Uzone.id)

Uzone.id - Dugaan penjualan data berupa foto selfie sambil pegang KTP elektronik (e-KTP) di media sosial masih jadi isu hangat netizen baru-baru ini.

Munculnya isu ini tak lama setelah merebaknya penjualan data pribadi warga negara Indonesia di BPJS Kesehatan yang dijual di forum online, dan sampai sekarang belum ada penyelesaian dari pihak berwenang.

Mengenai dugaan penjualan data pribadi foto selfie pegang e-KTP, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengaku masih melakukan investigas terhadap kasus ini.

"Investigasi masih dilakukan," Juru Bicara Kominfo Dedy Permadi mengatakan hal itu kepada media, baru-baru ini, kemudian meminta media untuk "bersabar" karena "investigasi itu butuh waktu."

Sebelumnya, Dedy juga menyampaikan pernyataan resmi bahwa Kominfo menegaskan kembali bahwa seluruh Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) wajib untuk mematuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

BACA JUGA: Foto Selfie e-KTP Diduga Dijual di Medsos, Kominfo Soroti PSE

UU itu termasuk ketentuan mengenai pengamanan sistem elektronik dan perlindungan data pribadi. Menurutnya, segala bentuk pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku akan diproses sesuai hukum yang berlaku.

Kominfo pun mengimbau masyarakat untuk semakin berhati-hati dalam menjaga keamanan data pribadi dengan tidak menyebarkan kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan, dan menjaga keamanan gawai atau perangkat elektronik lain yang digunakan untuk menyimpan data pribadi.

Muncul dugaan data pribadi berupa foto selfie sambil pegang e-KTP bermula dari akun Facebook bernama Wira Andara membagikan kolase warga Indonesia yang sedang selfie sambil pegang e-KTP.

Akun itu mengklaim punya jutaan data pribadi konsumennya. Namun, akun tersebut sudah hilang ketika kami cek di Facebook.

alt-img
Foto: Twitter

"Tolong acc ya min. Ready jutaan stok data bergaransi. semua konsumen-konsumen saya. Saya berikan garansi semua syarat garansinya cukup screnshot bukti gagalnya saja. Lengkap foto KTP selfie KTP KK dan NPWP, itu baru screenshot yang digaleri belum lagi yang di drive. Rate/harga tergantung pembeli butuhnya apa saja. Sistem kirim data duluan + terus bayar + dan garansi," tulis Wira Andara dalam sebuah tangkapan layar yang sudah beredar luas di sosial media.

Penjualan data pribadi lewat media sosial itu pun mendapat reaksi dari pakar media sosial dari Drone Emprit and Kernels Indonesia, Ismail Fahmi, pada Sabtu (26/6/2021).

Ismail mengaku "ngeri" melihat postingan Wira Andara. Dia pun meminta Kominfo dan BSSN untuk mempertimbangkan pelarangan semua aplikasi publik yang meminta foto e-KTP, foto Kartu Keluarga dan foto selfi bareng e-KTP.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini