icon-category Digilife

Kominfo Ralat Status Hoaks Klorokuin Obat Virus Corona

  • 22 Mar 2020 WIB
Bagikan :

(Ilustrasi. Foto: freestocks / Unsplash)

Uzone.id -- Belakangan ini di jagat maya ramai membahas obat yang dipesan oleh Presiden Joko Widodo. Obat itu bernama chloroquine atau klorokuin dan sempat dianggap simpang siur bisa menyembuhkan virus COVID-19. Ternyata hal ini sudah ada hasil uji klinisnya.

Masyarakat tentu langsung heboh ketika tahu Jokowi mengumumkan telah memesan sebanyak 3 juta klorokuin untuk mengobati para korban corona di Indonesia. Kehebohan tersebut mempertanyakan soal khasiat dari klorokuin ini.

Kementerian Komunikasi dan Informatika sempat memberi label bahwa informasi terkait klorokuin bisa mengobati COVID-19 sebagai disinformasi. Hal ini mengacu pada pernyataan World Health Organization (WHO) pada 20 Maret 2020.

Baca juga: Platform Telkom Pijar Mahir Dukung Program Kartu Prakerja untuk Anak Muda

Dikatakan Kepala Perawatan Klinis dalam Program Emergensi WHO, Janet Diaz, pihaknya belum memiliki bukti bahwa klorokuin dapat menyembuhkan pasien COVID-19.

“Tidak ada pengobatan yang terbukti efektif untuk COVID-19 untuk saat ini. Namun saat ini ada uji klinik yang sedang dilakukan di China, yaitu pengujian pengobatan prioritas yang diutamakan oleh bagan riset dan pengembangan WHO, termasuk lopinavir dan ritonavir serta remdesivir,” kata ungkap Diaz saat konferensi pers.

Dia melanjutkan, “untuk klorokuin tidak ada bukti bahwa dia efektif saat ini. Kami merekomendasikan agar pengobatan diuji coba di bawah uj klinis yang disetujui secara etis untuk menunjukkan kemanjuran dan keamanan.”

Baca juga: Penutupan Jalan di DKI Hoaks, Kominfo Klarifikasi

Kendati begitu, ada uji klinis terbaru mengenai klorokuin yang diterbitkan oleh jurnal JStage Jepang.

“Klorokuin fosfat, obat lama untuk pengobatan malaria, terbukti memiliki khasiat yang jelas dan keamanan yang dapat diterima untuk melawan COVID-19 terkait pneumonia dalam uji klinis multicenter yang dilakukan di China. Obat ini direkomendasikan agar disertakan dalam Pedoman Pencegahan, Diagnosis, dan Pengobatan Pneumonia Disebabkan oleh COVID-19 selanjutnya yang dikeluarkan oleh Komisi Kesehatan Nasional Republik Rakyat China untuk pengobatan infeksi corona pada pasien dalam jumlah besar,” tulis jurnal tersebut.

Dengan adanya laporan jurnal tersebut, Kominfo memutuskan untuk mencabut stempel Disinformasi per 15 Maret lalu, karena diketahui klorokuin ini telah melewati uji klinis terhadap 100 pasien di 10 rumah sakit di China.

Dengan kata lain, klorokuin ampuh mengobati virus corona tak lagi dianggap sebagai kabar miring, hoaks, ataupun informasi sesat.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini