icon-category Gadget

Kontribusi E-Commerce ke Transaksi Ritel Indonesia Tergolong Kecil

  • 08 Mar 2021 WIB
Bagikan :

Ilustrasi. (Freepik)

Uzone.id - Industri e-commerce di tanah air tumbuh dengan sangat pesat. Laporan e-Conomy SEA yang disusun Google, Temasek, dan Bain & Company tahun 2020 juga mengungkapkan bahwa ekonomi digital Indonesia terus bertumbuh dua digit, dipimpin oleh e-commerce dan media online.

E-commerce sendiri naik 54 persen menjadi USD32 miliar atau sekitar Rp454 triliun pada 2020, dari USD21 miliar atau sekitar Rp298 triliun pada 2019.

Pertumbuhan momentum e-commerce di Indonesia juga tercermin dari peningkatan lima kali lipat jumlah supplier lokal yang mencoba berjualan online karena pandemi.

Sayangnya, VP of Corporate Affairs Bukalapak, Siti Sufintri Rahayu menyatakan bahwa kontribusi e-commerce terhadap seluruh transaksi ritel di Indonesia masih tergolong sangat kecil. “Jadi sekitar lima persen, paling tidak ini sebelum terjadi pandemi COVID-19,” ungkapnya dalam peluncuran program Belajar Digital Bareng Microsoft dan Bukalapak, Senin (8/3).

Menurutnya, hal itu disebabkan oleh dua hal, yaitu digital devide alias tidak semua orang nyaman bertransaksi dengan menggunakan teknologi. Faktor kedua yaitu financial devide alias tidak semua orang punya digital currency untuk bertransaksi secara online.

Baca juga: Microsoft Dukung Digitalisasi Pertanian Indonesia Lewat Teknologi Ini

“Saat ini hanya 16 persen pelaku UMKM yang mengadopsi teknologi dalam proses bisnisnya. Proses adaptasi teknologi menjadi semakin sulit, mengingat 66 persen penduduk Indonesia bahkan masih belum memiliki rekening di bank,” ungkap Siti.

Karena itu, Bukalapak menggandeng Microsoft untuk mengadakan program Belajar Digital Bareng Microsoft dan Bukalapak.

“Lewat belajar digital ini, kami berharap bisa membantu mengurangi kesenjangan ini di kalangan UMKM, khususnya, dengan memberikan mereka langsung akses ke teknologi dan memfasilitasi mereka untuk meraih banyak sekali kesempatan di kehidupan mereka,” katanya.

Dalam kerja sama ini, Microsoft sebagai penyedia teknologi menyediakan platform belajar digital yang akan digunakan oleh para pelapak dan masyarakat pada umumnya.

Di kesempatan yang sama, Corporate Comercial Director Microsoft Indonesia, Vony Tjiu mengatakan bahwa platform belajar digital ini didukung oleh komunitas training Microsoft, yang dibangun di atas platform komputasi awan atau cloud services.

Dengan demikian, platform ini bisa diakses kapan saja, melalui perangkat yang mana saja dan dengan jumlah pengguna yang tidak terbatas.

“Selain itu, Microsoft juga membantu menyediakan materi training melalui Microsoft's Global Skilling, program Belajar Digital Bareng akan memiliki akses ke sejumlah modul keterampilan digital,” ujar Vony.

VIDEO: Infinix Hot 10 Play Review, Bodi Bongsor Batre Jumbo

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini