| June 10, 2016 8:28 pm
Komisi Pemberantasan Korupsi di Jakarta, Jumat, meluncurkan media pembelajaran antikorupsi berbasis dalam jaringan (online) bernama Portal Anti Corruption Learning (ACLC).
Portal yang bebas diakses oleh masyarakat tersebut bertujuan mendukung program pencegahan korupsi secara interaktif dengan memanfaatkan teknologi informasi.
âKPK akan terus memasyarakatkan pencegahan korupsi. Kami berharap juga ada umpan balik dari masyarakat. Mudah-mudah bisa diakses banyak orang untuk pembelajaran masyarakat,â kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarief dalam acara peluncuran ACLC di Gedung KPK.
Laman tersebut merupakan wujud kesadaran KPK bahwa korupsi adalah musuh bersama sehingga masyarakat harus membantu KPK dalam perjuangan pemberantasan korupsi agar efektif dan terasa manfaatnya.
Laode mengatakan bahwa pemberantasan korupsi oleh KPK dengan menindak dan mencegah. Peluncuran ACLC bertujuan meningkatkan upaya pencegahan budaya korupsi di tengah masyarakat.
âMenindak koruptor saja tidak cukup, tetapi harus dilengkapi dengan upaya pencegahan,â katanya.
Pada laman ACLC KPK, masyarakat bisa mengakses sejumlah modul pembelajaran elektronik, salah satunya adalah pembelajaran seluk-beluk gratifikasi yang terdiri dari 11 modul yang membahas, antara lain, bentuk, batasan, dan aturan tentang gratifikasi.
Sementara itu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, akrab disapa Emil, dalam acara peluncuran ACLC menyampaikan mengenai efektivitas âsoftwareâ atau aplikasi dalam pendidikan antikorupsi.
Ia mengatakan bahwa Kota Bandung menggunakan teknologi untuk melawan modus-modus korupsi di pemerintahan.
Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.