icon-category Sport

Lorenzo Curhat Setahun Perang Dingin dengan Rossi

  • 27 Oct 2016 WIB
Bagikan :
alt-img

Pembalap Movistar Yamaha Jorge Lorenzo bercerita setelah hampir satu tahun terlibat perang dingin dengan rekan satu timnya Valentino Rossi. Hanya dua seri balapan lagi tersisa bagi keduanya untuk memperbaiki hubungan sebagai rekan satu atap mengingat The Mallorca akan hijrah ke Ducati musim depan.

"Setelah menuduh saya dan (Marc) Marquez bekerja sama tahun lalu, sampai sekarang hubungan kami (saya dan Rossi) tak lagi sama," ujar Lorenzo, dilansir dari Fox Sport, Kamis (27/10).

Juara dunia MotoGP 2015 ini mengungkapkan perasaannya di sebuah konferensi pers jelang GP Sepang, Malaysia. Tuduhan Rossi pada Lorenzo berpuncak pada kecelakaan paling kontroversial antara Rossi dan Marquez, juga hubungan Rossi dan Lorenzo yang menjadi berita utama di seluruh dunia.

Bagi Lorenzo, semua itu sudah menunjukkan kerapuhan hubungannya dengan Rossi sebagai rekan kerja. Sebetulnya perang dingin antara Rossi dan Lorenzo sudah terjadi sejak keduanya sama-sama di Yamaha 2008-2010. Rossi pernah meminta Yamaha untuk membuat sekat di garasi pembalap untuk mencegah Lorenzo mencuri informasi penting tentangnya.

The Doctor pun ahirnya meninggalkan Yamaha untuk Ducati. Karier Rossi hancur karena tak kunjung meraih kemenangan bersama Ducati, sementara X-Fuera sempat menjadi juara dunia.

Rossi kemudian kembali ke tim lamanya dan menjadi rekan Lorenzo. Selama dua tahun berikutnya Rossi mengejar impian untuk menjadi juara dunia dan menyembuhkan luka lamanya. Ketegangan antara keduanya ternyata berlanjut hingga 2016.

"Hubungan kami membaik di tahun pertama dan kedua (saat dia kembali), tapi begitu kami bertarung meraih kejuaraan, hubungan kami kembali dingin, bahkan semakin tegang," katanya.

Lorenzo mengatakan awalnya dia tak ingin pindah dari Yamaha, bahkan ingin di sana selamanya. Akan tetapi, untuk berada di tim yang sama, dengan motor yang sama, dan orang yang sama, kata dia, itu hanya menjadi rutinitas yang akhirnya membuatnya sulit untuk memotivasi diri.

"Saya ingin bangun di pagi hari dan memiliki motivasi maksimal untuk tetap bekerja. Saya mendapatkannya di Ducati," kata Lorenzo.

BERITA TERKAIT

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini