Masa-masa Romantis Evelyn dan Aming

Senin (6/3) pukul 13.00 WIB Evelin menyambangi kantor Bintang. Wajahnya terlihat sendu. Ia hampir seperti orang linglung.

Berbeda saat ia datang ke kantor ini bersama Aming pada Oktober 2016 lalu untuk pemotretan sampul depan tabloid ini.

Ketika itu baik Evelin maupun Aming terlihat semringah. Mereka antusias menceritakan pertemuan pertama dan bagaimana cinta bersemi di antara mereka. 

Lalu dalam hitungan bulan, semua keceriaan terempas begitu saja. Ke mana perginya cinta yang pernah diperjuangkan di tengah hujatan dan cercaan itu?

“Jujur, saya sendiri juga bingung. Saya enggak tahu pemikiran atau pendapat Aming seperti apa. Tapi saya enggak mengerti kenapa percekcokan itu bisa berakhir begini. Sampai hari ini saya masih kaget,” ungkap Evelin. 

Evelin bercerita, Januari lalu ia dan Aming masih berlibur ke Lombok, Nusa Tenggara Barat, untuk merayakan ulang tahunnya. Ia masih merasakan hangatnya hubungannya dengan Aming.

Kenangan Masa-masa Romantis Evelyn dan Aming (Bambang/tabloidbintang.com)

Evelin, yang beberapa bulan lalu terlihat tomboi, semakin hari semakin feminin dan dia pun semakin lembut. Perubahan ini disengajanya, demi cintanya pada Aming. Sisi manja Evelin sebagai perempuan pun semakin tampak. 

Seiring perubahan yang terjadi, Evelin juga semakin membutuhkan perhatian, belaian, dan kehangatan, layaknya yang dibutuhkan seorang istri dari suami.

Namun Aming, seperti dituturkan Evelin saat wawancara dengan kami Oktober lalu, sejatinya bukan orang yang romantis. Ada sisi keras pada dirinya, walau dari luar terlihat kemayu.

“Dia memang belajar untuk menjadi romantis. Ya dia, kan selama ini belum pernah berpacaran. Baru dengan saya berpacaran, lalu langsung menikah,” tutur Evelin. 

(val/gur)