icon-category Digilife

Masih Minim, Begini Upaya Tingkatkan Literasi Keuangan di Masyarakat

  • 27 May 2022 WIB
Bagikan :

Uzone.id - Keberadaan UMKM Lokal yang menjamur di Indonesia menjadi salah satu pendorong dan tulang punggung ekonomi negara dengan kontribusi sekitar 60 persen terhadap PDB Indonesia.

Saat pandemi hadir di Indonesia 2 tahun lalu, digitalisasi UMKM terus dilakukan berbagai pihak untuk turut serta bangkit memulihkan perekonomian Indonesia.

Selama tahun 2021-2022, sekitar 97 persen UMKM merasa sangat terbantu dengan pelatihan digitalisasi yang dihadirkan Tokopedia. Namun, hal ini tak disertai dengan angka literasi keuangan masyarakat yang masih dikatakan rendah.

Baca juga: Bagaimana Membangkitkan Nasionalisme dengan Teknologi Informasi

Berdasarkan survei OJK pada 2019, tingkat literasi keuangan masyarakat masih berada di 38,03 persen, berbanding terbalik dengan inklusi keuangan masyarakat yang telah mencapai 76,19 persen.

Berdasarkan survei internal Tokopedia pada pelatihan digitalisasi tahun 2021-2022 menunjukkan 97 persen pelaku UMKM merasa sangat terbantu dengan pelatihan digitalisasi yang diberikan. Dalam survei tersebut, 60,1 persen pelaku UMKM merasa membutuhkan materi yang dapat meningkatkan kemampuan mengelola keuangan.

Menurut Deputi Gubernur BI, Doni Primanto Joewono, literasi keuangan merupakan faktor penting bagi UMKM untuk mengembangkan usahanya.

Adapun 3 masalah utama yang dihadapi oleh UMKM antara lain belum maksimalnya pemanfaatan teknologi untuk pemasaran, keterbatasan modal usaha untuk mengembangkan usahanya, serta rendahnya kualitas dan kapabilitas UMKM termasuk dalam pengelolaan keuangan.

WhatsApp Image 2022-05-25 at 1.44.32 PM
Foto: Peluncuran Modul Literasi Keuangan oleh Tokopedia, BI, dan OJK

Rendahnya tingkat literasi keuangan di masyarakat ini mendorong Tokopedia bersama BI dan OJK untuk membuat Modul Literasi Keuangan untuk perkembangan UMKM sekaligus mendorong penggunaan transaksi digital.

Modul ini dapat diakses secara gratis oleh seluruh UMKM di Indonesia melalui Pusat Edukasi Seller Tokopedia mulai 23 Mei 2022.

Modul Literasi Keuangan ini terdiri dari empat topik berikut:

  1. Perencanaan dan pengelolaan keuangan
  2. Cara memperoleh dan mengelola modal usaha
  3. Metode dan transaksi online serta cara melapor pajak
  4. Investasi yang aman dan menguntungkan lewat Tokopedia Emas dan Tokopedia Reksa Dana.

Vice Chairman and Co-founder Tokopedia, Leontinus Alpha Edison mengatakan, “Harapan kami, modul ini dapat dimanfaatkan dan menjadi panduan bagi masyarakat, khususnya sekitar 12 juta penjual di Tokopedia yang hampir 100 persen merupakan UMKM lokal, untuk terus mengembangkan usaha mereka.”

Baca juga: Berapa Jumlah Penduduk Dunia yang Sudah Melek Internet?

Doni menambahkan bahwa tujuan dari peluncuran modul ini adalah untuk mempercepat UMKM naik kelas dan meningkatkan kontribusinya dalam pemulihan ekonomi nasional melalui literasi keuangan, digitalisasi, dan globalisasi.

Menurut Anggota Dewan Komisioner OJK, Tirta Segara, kehadiran modul ini tidak hanya bermanfaat bagi pegiat UMKM, tetapi seluruh masyarakat Indonesia agar dapat berkontribusi dalam memulihkan ekonomi negeri.

Selain itu, meluncurnya modul ini juga jadi bagian dari rangkaian acara Karya Kreatif Indonesia yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia, serta Presidensi Indonesia pada G20.

“Melalui kesempatan ini kami harap seluruh pihak lebih gencar berkolaborasi dalam membantu pegiat usaha di Indonesia, khususnya UMKM lokal, untuk bangkit dan terus berkontribusi memulihkan ekonomi bangsa,” kata Astri Wahyuni, Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini