icon-category Gadget

Melacak Kondisi Tubuh dengan Fitur Body Battery di Smartwatch Garmin

  • 30 Sep 2021 WIB
Bagikan :

Ilustrasi Foto: Body Battery (Dok. Garmin)

Uzone.id -  Kondisi tubuh di saat pandemi menjadi hal yang paling penting untuk diperhatikan. Apalagi saat ini banyak gejala gangguan tubuh yang mungkin tidak banyak terdeteksi pada tubuh.

Tidak sedikit masyarakat tidak sadar bahwa tubuhnya telah lelah dan rentan pada serangan penyakit. Termasuk banyak masyarakat yang mengalami pengurangan jumlah oksigen dalam tubuh tanpa gejala dan tanpa diketahui oleh mereka sendiri.

Oleh karena itu, smartwatch Garmin menghadirkan fitur Body Battery untuk mengukur dan mengetahui kondisi tubuh agar pengguna lebih bijak dalam menjalankan aktivitas hariannya dan memulai gaya hidup yang aktif.

Dalam acara talk show virtual yang diselenggarakan oleh Garmin bertajuk “Manfaat Gawai di Era Pandemi”, Rabu (29/09/2021), Rian Krisna selaku Country Manager Garmin Indonesia menjelaskan fungsi dan cara kerja dari fitur Body Battery ini. 

Baca juga: Dxomark: Kamera iPhone 13 Pro Masih Kalah dari Xiaomi Mi 11 Ultra

“Dengan menggunakan fitur Body Battery, pengguna Garmin dapat lebih baik dalam mengenali tubuh sehingga kita bisa lebih bijak dalam merencanakan intensitas aktivitas harian kita serta menentukan kapan harus beristirahat,” jelasnya.

Body Battery sendiri berfungsi sebagai indikator jumlah energi atau daya yang dimiliki pengguna dengan menggabungkan beberapa data. Data-data tersebut diantaranya data aktivitas sehari-hari, tingkat stress, masa pemulihan dan juga masa istirahat.

Fitur Body Battery dapat menginterpretasikan perubahan detak jantung untuk mengetahui hubungan antara saraf simpatetik, saraf yang bertanggung jawab mempercepat kerja organ tubuh manusia, dengan saraf parasimpatik, yang bekerja sebaliknya.

Foto 1a

Naik turunnya Body Battery juga dipengaruhi oleh berbagai hal termasuk gaya hidup pengguna smartwatch tersebut. Body Battery akan naik apabila pengguna mendapatkan istrirahat yang cukup dan kualitas tidur yang baiik.

Sebaliknya, Body Battery akan menurun apabila pengguna memiliki jadwal kerja yang padat, jam tidur tidak cukup, intensitas olahraga tinggi, serta konsumsi alkohol.

Baca juga: Pertumbuhan Investasi Kripto di Indonesia, Apa Tantangannya?

Selain itu, energi seseorang akan berbeda satu sama lain dan kondisi kesehatan pengguna juga bisa terkuras karena faktor psikis seperti stres yang dialami mereka sehari-hari.

“Misalnya kebiasaan baru (new normal) yang mengharuskan kita tetap berada di rumah, bagi sebagian orang hal itu menyenangkan, tetapi ada juga yang merasa stres saat tidak bisa kemana-mana,” kata Sports Medicine Specialist dr. Grace Joselini Corlesa, MMRS., Sp.KO.

Meski Body Battery bisa membantu pengguna melacak kondisi tubuh dan membantu menjaga kesehatan pengguna, Rian menegaskan bahwa smartwatch Garmin ini bukanlah alat medis.

Fitur Body Battery ini hanya menjadi indikator awal bagi para pengguna ketika ingin berkonsultasi dengan dokter mengenai kondisi kesehatan tubuh mereka.

Fitur ini tersedia di semua jajaran smartwatch Garmin, diantaranya seri Garmin Vivosmart 4, Garmin Forerunner 55, 45, 245, 745, and 945, seri Vivoactive dan seri lainnya, seperti Garmin Venu 2/Venu SQ, Garmin Instinct (Solar series), Garmin Approach S62, Garmin Fenix 6 series, dan Garmin Vivomove 3, dan Garmin Lily.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini