icon-category Technology

Melongok Pabrik Satelit Telkom 3S di Prancis

  • 11 Feb 2017 WIB
Bagikan :

Nama Thales Alenia Space (TAS) sejak awal Februari ini ramai diperbincangkan industri telekomunikasi nasional.

Perusahaan asal Prancis ini adalah pembuat satelit Telkom 3S (T3S) yang akan diluncurkan pada 14 Februari dari Kourou, French Guiana pada 14 Februari antara 06.39 dan 08.05 siang atau 15 Februari WIB sekitar jam 04.39 WIB.

Kiprah TAS di dunia persatelitan Indonesia sebenarnya tidaklah asing. Masih ingat dengan "drama" dari peluncuran Satelit Palapa D milik Indosat pada 2009 silam?

Satelit PALAPA-D diproduksi oleh Thales Alenia Space menggunakan platform Space Spacebus 4000B3 memiliki 40 transponder yang terdiri dari 24 standar C-band, 11 extended C-Band serta 5 Ku-band, dengan jangkauan mencakup Indonesia, negara-negara ASEAN, Asia Pasifik, Timur Tengah dan Australia. Saat diluncurkan satelit PALAPA-D memiliki berat 4100 kg dan tenaga payload sebesar 6 kW.

Satelit Palapa D diluncurkan di Xichang Satellite Launch Center (XSLC) menggunakan wahana luncur Chang Zheng 3B pada tanggal 31 Agustus 2009 pukul 17:28 waktu lokal (16:28 WIB). Peluncuran ini merupakan peluncuran pertama yang dilakukan oleh Tiongkok dalam rentang waktu 4 bulan sebelumnya, dan yang ke-13 bagi roket Chang Zeng 3B.

Beberapa jam setelah peluncuran NASA Spaceflight sempat mengabarkan bahwa terjadi kegagalan pada roket dalam menempatkan Palapa D di orbitnya.

"Kami langsung melihat kejadian anomali itu, dan turun tangan untuk "menangkap" satelit ini, serta mengembalikannya ke jalur aslinya. Ini salah satu tanggungjawab kami, walau kita bukan penanggungjawab peluncuran. Memang, dampak dari mengembalikan itu usia satelit jadi berkurang, tetapi itu resiko, ketimbang tak masuk orbit dan hilang di angkasa. Aksi manuver mengembalikan Palapa D ke slot orbitnya itu salah satu monumental di industri satelit," ungkap Head of Assembly Integration and Test of Satellite Thales Alenia Space Phillipe Breton kepada IndoTelko, kala mengunjungi pabriknya di Cannes, Jumat (10/2).

Institutional Relationship Thales Alenia Space Benoit Hancart mengatakan perseroan memiliki reputasi tinggi di bisnis satelit global.

"Kami bermain mulai peralatan hingga end to end space system bagi satelit. Kami memiliki 7.500 tenaga kerja, 15 sites di 8 negara, dan tahun 2015 lalu mencatat penjualan lebih dari dua miliar Euro," ungkapnya.

alt-img

Pada 2015 lalu, pasar yang dilayani TAS datang dari pertahanan, komersial, dan institusi. Sedangkan dilihat dari aktivitas, sektor telekomunikasi lumayan dominan. Sisanya untuk observasi, ilmu pengetahuan, navigasi, dan lainnya.

Pada 2016, ada 8 kontrak di observasi, 3 kontrak untuk industri telekomunikasi, dan 7 satelit diluncurkan.

alt-img

 

Tak hanya itu, TAS adalah salah satu pengembang spcae station yang disegani setelah Boeing.

"Salah satu fasilitas kami yang lumayan lengkap ada di Cannes ini untuk project management, design/engineering, manufacturing, assembly, integration, dan testing activities. Ini adalah fasilitas terbesar di Eropa untuk manufaktur, assembling, integrasi, dan testing. Satelit T3S mengalami semua proses itu disini," ulas Phillipe.

alt-img

Dalam pandangan IndoTelko kala melihat langsung  fasilitas yang tersedia di lahan seluas 17,5 hektar itu memang lumayan lengkap, mulai dari pengolahan bahan mentah untuk pembuatan, hingga pengetesan untuk antena satelit yang dibuat kondisi menyerupai di angkasa.

"Ada sekitar 2.500 orang per hari beraktifitas di site Cannes dimana 12% mengerjakan project management, 46% melakukan design engineering, electronic, mechanical, thermal dan optical domains, sisanya manufacturing, assembly, integration dan test activities," kata Phillipe.

alt-img

IndoTelko (depan), perwakilan TAS (tengah) dan VP Corp Comm Telkom Arif Prabowo

Pada kesempatan sama, VP Corporate Communication Telkom Arif Prabowo mengatakan untuk satelit T3S, perseroan menggandeng mitra dengan reputasi tinggi. "Anda sudah lihat fasilitas dan reputasi Thales Alenia. Untuk mitra launcher kami, Arianespace adalah yang terbaik juga di bisnisnya. Jadi, bisa dikatakan, T3S di-handle oleh tangan-tangan terbaik semua. Semoga peluncurannya nanti berjalan lancar," pungkasnya.

Dalam situs resminya, Arianespace menyatakan misi peluncuran untuk T3S diberi nama Flight VA235 menggunakan roket Ariane 5. Roket ini mencatat prestasi yang lumayan membanggakan yakni sukses menuntaskan misi 74 kali secara berturut-turut pada Oktober 2016. Satelit BRISat dari Bank BRI adalah salah satu yang dibawa roket ini ke slot orbitnya pada tahun lalu.(dn)

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini