icon-category Auto

Mengenal Fitur Honda Sensing pada All New Accord (II)

  • 20 Jul 2020 WIB
Bagikan :

All New Honda Accord (Foto: Tomi Tresnady / Uzone.id)

Uzone.id - Honda telah merilis All New Accord yang masuk generasi 10 di Indonesia. Ada fitur canggih bernama Honda Sensing yang ditanamkan pada sedan menengah yang dibekali mesin bensin VTEC Turbo 1.5L DOHC direct injected inline-4 ini.

Honda Sense terdiri dari Collision Mitigation Braking System (CMBS), Forward Collision Warning (FCW) – integrated with CMBS, Lane Keeping Assist System (LKAS), Road Departure Mitigation (RDM), Lane Departure Warning (LWD) – Integrated with RDM, Adaptive Cruise Control (ACC) with Low Speed Follow (LSF), dan Auto High Beam.

Sebelumnya, sistem CMBS, FCW telah dijelaskan di Bagian I, berikutnya Uzone.id menjelaskan sistem RDM, LDW dan KKAS.

BACA JUGA: Perang Diskon Mobil Nissan, Suzuki, Mitsubishi pada Juli 2020

Road Departure Mitigation (RDM)

RDM menggunakan kamera monokular untuk mengenali garis solid dan putus-putus yang terdapat di jalan raya, juga marka pembatas jalan.

RDM menggunakan EPS untuk menjaga kendaraan tetap pada lajurnya, dan jika kendaraan terdeteksi keluar jalur dan melintasi garis solid pembatas jalan, sistem akan bekerja melalui VSA untuk mengembalikan kendaraan ke jalur yang benar.

Kamera monokular akan mengenali garis jalan dan mengidentifikasi lajur kendaraan. Jika sistem RDM menilai bahwa kendaraan akan keluar dari lajur yang terdeteksi, sistem akan memberikan panduan koreksi melalui setir.

Dalam kondisi tertentu ketika panduan melalui setir tidak cukup untuk mencegah kendaraan keluar dari lajur di dalam garis solid, braking assist akan bekerja untuk membantu pengemudi tetap pada lajurnya.

BACA JUGA: Mengenal Fitur Honda Sensing pada All New Accord

RDM bekerja bersama sistem VSA untuk menerapkan pengereman moderat, dan dengan EPS untuk memberikan input pengemudian lewat roda kemudi.

Serangkaian tanda visual akan memberikan peringatan untuk pengemudi ketika sistem RDM melakukan tindakan koreksi.

Peringatan ini termasuk Lane Departure Warning pada Driver Information Interface (DII) dan getaran pada roda kemudi.

Fungsi RDM juga bisa diatur lewat fitru “Vehicle Setting” serta dapat dimatikan lewat fitur “Safety Support” pada Driver Meter.

 Lane Departure Warning (LDW) – Terintegrasi kepada RDM

LDW dirancang untuk memberikan peringatan kepada pengemudi jika kendaraan terdeteksi akan meninggalkan lajur yang terdeteksi tanpa mengaktifkan lampu sen.

Sistem ini berfungsi saat kendaraan melaju di antara kecepatan 72-180 km / jam pada jalan yang lurus atau sedikit berkelok, memberikan peringatan jika kendaraan menyimpang dari lajur yang terdeteksi.

Sistem LDW menggunakan kamera yang sama dengan yang digunakan untuk sistem CMBS dan LKAS, untuk memberikan peringatan visual dan getaran sebelum sistem lainnya bekerja.

Jika kendaraan mulai bergerak keluar dari lajur yang terdeteksi tanpa mengaktifkan lampu sen, pesan LDW akan menyala di Driver Information Interface untuk memperingatkan pengemudi agar melakukan tindakan korektif.

Sistem ini juga bisa diaktifkan atau dimatikan dengan menekan tombol RDM yang terdapat pada panel instrumen di sebelah kiri roda kemudi.

Namun, ada beberapa kondisi sistem ini tidak bekerja, sistem ini juga secara otomatis tidak bekerja jika pengereman dilakukan atau lampu sen dinyalakan.

LDW tidak sepenuhnya bisa mendeteksi semua marka atau garis jalan. Tingkat akurasi sistem ini juga dipengaruhi cuaca, kecepatan dan kondisi jalan.

BACA JUGA: Mengenal Fitur Honda Sensing pada All New Accord, Bagian III

Lane Keeping Assist System (LKAS)

LKAS menggunakan kamera untuk membaca marka jalan dan sistem EPS untuk membantu pengemudi mempertahankan posisi saat berkendara di dalam lajur di jalan raya.

Sistem ini membantu untuk mencapai pengemudian yang lebih nyaman dengan mengurangi kebutuhan melakukan koreksi arah saat berkendara.

Jika sistem ini mendeteksi kendaraan melenceng dari tengah lajur yang terdeteksi pada kecepatan di antara 72-180 km / jam, sistem akan mengaktifkan gerak koreksi pada roda kemudi untuk membantu pengemudi mengembalikan kendaraan ke tengah lajur.

Pengemudi yang menggunakan fitur LKAS harus tetap mengendalikan kendaraan dengan kedua tangan pada roda kemudi dan tetap mempertahankan kondisi jalanan.

LKAS bisa diaktifkan atau dimatikan lewat tuas yang terdapat di bagian kanan bawah roda kemudi. Sistem ini akan berhenti beroperasi setelah beberapa detik jika pengemudi melepaskan tangan dari roda kemudi, disertai dengan peringatan visual pada MID dan akan kembali bekerja jika pengemudi memberikan input pengemudian.

VIDEO Kawasaki Ninja ZX-25R Review, Bukan Buat Kaum Mendang-Mending

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini