icon-category Digilife

Mengenal Manipulasi Psikologis, Teknik Penipuan Penjahat Siber

  • 01 Jun 2020 WIB
Bagikan :

Ilustrasi. (Foto: Freepik)

Uzone.id - Jumlah kejahatan siber meningkat seiring dengan maraknya penggunaan internet selama pandemi virus Corona (Covid-19).

Adjunct Researcher Centre for Digital Society (CfDS), Tony Seno Hartono mengungkapkan pelaku kejahatan siber semakin banyak, karena memang ada momentum pandemi Covid-19. “Kalau kita lihat dari Februari, Maret, April, Mei itu tiap bulan ada kasus-kasus penipuan yang besar,” ujarnya.

Menurut Tony, pengetahuan yang minim mengenai keamanan dalam jaringan (daring), memperbesar potensi kejahatan penipuan berteknik memanipulasi psikologis. Manipulasi psikologis berarti memanipulasi aspek psikologi target kejahatan.

Baca juga: 5 Tren Belanja Online di Indonesia saat Pandemi Covid-19

Tony mengatakan, “Manusia itu pada dasarnya itu kalau dikejutkan oleh sesuatu, maka dia menjadi kurang waspada. Nah, itulah yang dimanipulasi.”

“Sekarang teknologi sudah sedemikian maju. Itu para hacker itu sangat sulit bisa memanipulasi celah keamanan yang ada di teknologi, paling mudah itu manipulasi dari sisi kelemahan manusianya,” imbuhnya.

Tony menyatakan bahwa teknik ini sifatnya sederhana, tidak perlu meretas sistem namun dampaknya luar biasa. Tony mengamati bahwa selama masa pandemi penipuan jenis ini tetap ada dan cenderung meningkat.

Baca juga: Akun WhatsApp Dibajak Orang? Jangan Khawatir, Ikuti Langkah Ini

Teknik manipulasi psikologis, kata Tony, merupakan teknik lama yang menyasar pengguna yang kurang waspada dalam bertransaksi daring dan memancing korban untuk memberikan informasi pribadi seperti nomor rekening, nomor kartu ATM bahkan bisa sampai password dan nama ibu kandung; umumnya pelaku menggunakan iming-iming atau mengatasnamakan lembaga resmi.

“Sekarang mereka biasanya mengatasnamakan aplikasi tertentu atau lembaga tertentu, kalau dulu modusnya mama minta pulsa atau saudara sedang sakit,” ungkap Tony saat menjelaskan lebih jauh soal kejahatan siber saat pandemi Covid-19.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini