icon-category Digilife

Otopsi John McAfee Ungkap Penyebab Kematiannya

  • 30 Jun 2021 WIB
Bagikan :

John McAfee (Foto: Instagram @officialjohnmcafee)

Uzone.id - John McAfee meninggal dunia di sel penjara di Brians 2 Penitentiary Center, Sant Esteve Sesrovires, Barcelona, Spanyol, pada 23 Juni 2021.

Padahal, lelaki yang meninggal di usia 75 tahun itu sedang menunggu ekstradisi ke Amerika Serikat atas tuduhan penghindaran pajak.

Pengacara McAfee, Javier Villalba, mengatakan kepada Reuters pada pekan lalu bahwa sipir penjara menemukannya tergantung di selnya.

Surat kabar Spanyol, El Pais telah melaporkan bahwa hasil otopsi resmi telah memutuskan McAfee meninggal karena bunuh diri.

Namun, seorang juru bicara pengadilan Catalonia, yang mengawasi otopsi, mengatakan kepada Reuters bahwa mereka tidak memiliki informasi tentang laporan tersebut.

BACA JUGA: The Real 5G Killer, Poco M3 Pro 5G Pakai MediaTek Dimensity 700

Sebelum penangkapan, McAfee telah melarikan diri dari otoritas AS selama bertahun-tahun. Dia menjual perusahaan antivirus terkenalnya pada tahun 1994. Sayang, hidupnya penuh dengan drama yang bertumpuk-tumpuk sampai ajal menjemputnya.

Pada akhir 2019, McAfee menulis di Twitter bahwa pemerintah AS akan membunuhnya dan menutupinya sebagai bunuh diri.

Dia juga punya tato bertuliskan "$WHACKD" sebagai kampanye hipotesisnya itu.

Setelah kematian McAfee, sang istri bernama Janice kemudian menyuarakan teori itu dan mengatakan kepada wartawan,"Kata-kata terakhirnya kepada saya adalah,'Aku mencintaimu dan aku akan meneleponmu di malam hari'".

Janice pun menuntut diadakannya "penyelidikan menyeluruh" atas kematian sang suami.

Kematian McAfee telah menimbulkan teori konspirasi di masyarakat luas sehingga beberapa media harus mengklarifikasinya bahwa tidak ada bukti McAfee punya sebuah unit di gedung tinggi di Florida, AS, yang sebagian runtuh pada minggu lalu.

Seorang sumber mengatakan keada Associated Press bahwa McAfee punya catatan bunuh diri ketika dia ditemukan sudah tak bernyawa. (Vanity Fair)

*Depresi bukan tindakan sepele. Keinginan bunuh diri merupakan gangguan kesehatan mental. Kesehatan jiwa merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan tubuh. Jika semakin parah, disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa. Atau hubungi komunitas Into the Light. Nomor 119 bisa digunakan untuk layanan psikologis dan panggilan ambulans. Apabila seseorang memiliki pemikiran bunuh diri, disarankan untuk segera mencari ke Puskesmas, Rumah Sakit, atau layanan kesehatan jiwa terdekat.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini