icon-category Digilife

Pasar Ponsel Refurbished Turun 9 Persen di 2020, Pandemi Ga Ada Ponsel Bekas?

  • 25 Jan 2021 WIB
Bagikan :

Photo by Gian Cescon on Unsplash

Uzone.id - Penyebaran ponsel refurbished, atau ponsel bekas yang diperbaharui kemudian dijual kembali layaknya baru, telah turun menjadi 9 persen saja pada tahun 2020 kemarin. Ini membuktikan jika pandemi benar-benar telah membuat orang bertahan untuk tidak mengeluarkan uang demi membeli smartphone, jadi jarang ada ponsel bekas.

Hal ini terungkap dari laporan Counterpoint Research. Menurut riset mereka, penurunan terbesar terjadi di pasar seperti Latin Amerika (Latam), Asia Tenggara dan Eropa. Penurunan di Latam mencapai minus 19 persen, di Eropa minus 14 persen, dan Asia Tenggara minus 10 persen.

Baca juga: Alasan Dibalik Ancaman Google Tutup Search di Australia

"Pandemi menyebabkan sejumlah besar pemilik ponsel cerdas menghindari atau menunda pembelian baru. Penjualan perangkat baru (refurbished) turun sekitar 9 persen pada tahun 2020 karena Lockdown dan hambatan ekonomi. Ini mengurangi jumlah ponsel cerdas yang memasuki pasar second-hand (bekas)," ujar analis riset senior Counterpoint, Glen Cardoza, seperti dikutip dari Economic Times, Senin, 25 Januari 2021.

Pasar mengalami penurunan yang kuat pada paruh pertama tahun 2020, yakni sebesar 16 persen, dibandingkan dengan paruh pertama tahun 2019. Tetapi setelah itupada paruh kedua tahun 2020 mulai berangsur pulih, dibantu oleh peningkatan penjualan perangkat dan siklus peluncuran Apple iPhone yang kuat, yang mengarah pada pasokan perangkat di pasar ponsel bekas.

Cardoza menambahkan bahwa pangsa Apple di pasar ponsel bekas tumbuh dari 39 persen menjadi 42 persen. Marketplace Black Market dan Rommerce juga mengalami pertumbuhan transaksi. Meskipun jaringan 5G berkembang pesat, harga jual rata-rata dari smartphone LTE refurbished juga naik.

Baca juga: Google Akhirnya Mau Bayar Konten Media Online, Tapi Baru Prancis

"China, negara paling penting dalam ekosistem pasar refurbished, mengalami penurunan yang signifikan selama tahun 2020. Pasar smartphone refurbished di China dilanda oleh ketegangan antara China dan Hong Kong dan kompetisi perdagangan dengan AS," kata Direktur Riset, Jeff Fieldhack.

Fieldhack menjelaskan retailer di pasar ponsel bekas menjauh dari Tiongkok karena pengawasan yang meningkat oleh pemerintah Tiongkok. Ditambah juga adanya potensi bea masuk yang lebih tinggi, dan kenaikan biaya suku cadang.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini