icon-category Digilife

Pelaku Kejahatan Siber Manfaatkan Popularitas Film James Bond: No Time To Die

  • 01 Oct 2021 WIB
Bagikan :

Uzone.id - Film terbaru "James Bond: No Time To Die" sudah tayang di bioskop pada Kamis, (30/9/2021). Namun, rupanya film yang bakal menyedot banyak perhatian penggemar di seluruh dunia ini akan dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber.

Banyaknya penggemar yang tertarik jadi menonton pertama film tersebut cenderung menjadi lalai terhadap sumber yang digunakan untuk menontonnya, seperti dilaporkan Kaspersky.

Para ahli Kaspersky telah mengamati aktivitas intensif dari para penipu online menjelang pemutaran perdananya pada 30 September 2021.

"Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana pelaku kejahatan siber mencoba memonetisasi minat penggemar film, para ahli Kaspersky menganalisis file berbahaya yang disamarkan sebagai situs web phishing terkait film terbaru," kata Kaspersky menyampaikan kepada UzoneID melalui email, Jumat (1/10/2021).

BACA JUGA: Cara Pecahkan Masalah Foto Buram di WhatsApp

Pakar Kaspersky menemukan bahwa ada upaya untuk menginfeksi pengguna dengan berbagai jenis malware dan perangkat lunak berbahaya, yang dapat diunduh dengan kedok film James Bond terbaru.

Meskipun tidak banyak pengguna yang mencoba mengunduh file-file ini, ancaman yang terdeteksi tidak terbatas pada Adware, hingga cukup fleksibel dan berbahaya.

Mereka termasuk Trojan, program berbahaya yang dapat memungkinkan pelaku kejahatan siber untuk mendapatkan akses menuju data sensitif kamu, dan Trojan-PSW – stealers yang mampu mengumpulkan data login, dan bahkan ransomware.

BACA JUGA: Setelah PWNU Aceh, PCNU Surabaya Haramkan Higgs Domino Island

Selain itu, pakar Kaspersky juga menemukan sejumlah situs web phishing yang dibuat untuk mencuri detail bank pengguna.

Pengguna mengunjungi situs web dengan harapan dapat menonton film 'No Time to Die' yang telah lama ditunggu-tunggu. Setelah melihat beberapa menit pertama dari film terbaru, mereka diminta mendaftar untuk melanjutkan menonton.

"Saat registrasi, korban diminta memasukkan informasi kartu kreditnya. Namun, setelah pendaftaran selesai, pengguna tidak dapat melanjutkan menonton. Uang didebit dari kartu mereka dan data pembayaran berakhir di tangan si penipu online," kata Kaspersky.

"Penonton yang terburu-buru untuk menonton film, membuat mereka melupakan keamanan internet. Pengguna harus waspada terhadap halaman yang mereka kunjungi, tidak mengunduh file dari situs yang belum diverifikasi dan berhati-hati dengan siapa mereka membagikan informasi pribadi,” kata Tatyana Shcherbakova, pakar keamanan di Kaspersky.

Untuk menghindari menjadi korban program berbahaya dan penipuan berkedok film populer, Kaspersky menyarankan pengguna agar menghindari tautan yang menjanjikan penayangan awal film atau serial TV. Jika kamu ragu tentang keaslian konten, hubungi penyedia hiburan kamu.

Kemudian, periksa keaslian situs web sebelum memasukkan data pribadi dan hanya gunakan laman web resmi dan tepercaya untuk menonton atau mengunduh film. Periksa ulang format URL dan ejaan nama perusahaan.

Perhatikan juga ekstensi file yang kamu unduh. File video tidak akan pernah memiliki ekstensi .exe atau .msi

"Gunakan solusi keamanan yang andal, seperti Kaspersky Security Cloud, yang mengidentifikasi lampiran berbahaya dan memblokir situs phishing," tutupnya.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini