Penjualan Global Mobil Listrik Naik 43 Persen, Mobil Konvensional Turun 14 Persen
Ioniq (Foto: Tomi Tresnady / Uzone.id)
Uzone.id - Siap-siap saja terjadi ledakan mobil listrik di Indonesia dalam beberapa tahun mendatang. Sikap optimistis itu dipegang oleh Hyundai Motor Indonesia yang sudah jualan mobil listrik andalannya, yakni Ioniq dan Hyundai Kona EV di pasar dalam negeri.COO Hyundai Motor Indonesia, Makmur, mengungkapkan alasan Indonesia jadi pasar potensial untuk mobil listrik karena melihat data penjualan global yang semakin naik.
Menurutnya, justru berbeda dengan mobil konvensional yang malah turun marketnya secara global sebanyak 14 persen di tahun 2020, jika dibandingkan tahun 2019.
“Tapi menariknya itu, mobil listrik meningkat 43 persen, jadi di 2020 penjualan mereka hampir 3,5 juta (unit) atau 3,4 juta sekian (unit) lah,” kata Makmur selama berbicara di program Uzone Talks bertajuk “Saatnya Pakai Mobil yang Gak Perlu Bensin?” pada Kamis (29/27/2021).
BACA JUGA: TikTokers Juy Putri Disidang Gara-gara Pesta Ultah di Hotel Bekasi
Makmur lalu menjelaskan kontribusi penjualan kendaraan dengan mesin Baterai Electric Vehicle (BEV) berasal dari benua Eropa, Amerika, dan China.
Setelah itu merambah ke negara-negara Asia lainnya, termasuk Indonesia. Makmur juga menyebut sebanyak 69 persen disumbang oleh BEV, sedangkan sisanya oleh jenis hybrid dan PHEVs (Plug-in Hybrid Electric Vehicles)
“Jadi, pemerintah sendiri sudah sangat mensuport era mobil listrik dengan intensif-intensif yang diberikan, terus sudah terbentuk infrastruktur, charging station sudah disiapkan oleh pemerintah dan juga peraturan pemerintah soal charging station ini sudah diterbitkan,” kata Makmur.
Melihat data penjualan mobil listrik di indonesia, imbuh Makmur, di tahun-tahun sebelumnya belum ada penjualan yang menceritakan mengenai mobil listrik murni.
Namun, kata dia, di tahun ini kalau lihat datanya hampir mencapai 500 unit penjualan mobil listrik murni.
“Jadi terlihat antusias di masyarakat indonesia untuk mobil listrik ini sangat besar,” kata Makmur.
Hyundai Perintis EV di Indonesia
Makmur juga memberikan alasan kenapa Hyundai berinisiatif jadi perintis penjualan EV di Indonesia.
Menurutnya, kalau di lihat ke belakang, secara global Hyundai pemain mobil listrik yang menjadi pemimpin di dunia.
“Kedua, teknologi yang diberikan Hyundai ini benar-benar sangat baik, kendaraan ini juga menjadi tren di dunia sendiri,” kata dia.
Selain itu, Makmur mengatakan bahwa Hyundai melihat Indonesia sebagai market yang punya potensi besar dan populasi besar.
“Kita punya resource, sumber daya alam juga besar untuk mensuport mobil listrik karena kita punya bahan-bahan untuk membuat baterai tersebut. Ini jadi salah satu kenapa Indonesia market yang potensi besar dilirik untuk berkembang dari mobil listrik tersebut,” ujar dia.
Makmur juga menyinggung survey yang dilakukan oleh salah satu konsultan mengenai perkembangain, antusiasme, dan edukasi masyarakat di Asia, salah satunya masyarakat Indonesia sudah semakin berkembang dalam penerimaan mobil listrik.
“Jadi, penetrasi ke pasarnya pun sudah sangat gampang. Nah, ketiga, kita lihat memang salah satu orang berpikir mobil listrik ini ngecasnya gimana? Tapi pertanyaannya adalah kita mau telor atau ayam dulu, gak kelar-kelar nih,” kata Makmur.