icon-category Technology

Protes Bendera Terbalik, Hacker Incar Situs Lemah di Malaysia

  • 23 Aug 2017 WIB
Bagikan :

Pengamat keamanan menilai situs pemerintah Malaysia yang dibajak memang memiliki kelemahan keamanan lantaran situs tersebut kurang dijaga.

"Jika dilihat dari tahun (yang ada) pada file dan folder sepertinya ini web lama yang kurang di-maintain," terang Yudhi Kukuh, pengamat keamanan dan Technical Consultant PT Prosperita-ESET Indonesia kepada CNNIndonesia.com, Selasa (22/8).

Hal itu, menurut Yudhi bisa dilihat berdasarkan pengamatannya terhadap file dan folder yang tertanggal sebelum Agustus 2017 di situs tersebut.  

Menurut Yudhi, hal ini seharusnya tidak terjadi untuk web-web yang dikelola pemerintah. "Sudah seharusnya memikirkan faktor keamanan. Karena biasanya setelah web selesai, faktor itu tidak diperhitungkan," tambahnya lagi. "Tentunya harus diiringi dengan maintenance apps/ sistem."

Salah satu antisipasi keamanan yang paling penting dilakukan adalah dengan melakukan security patching alias tambalan keamanan. Ini adalah teknik untuk memperbaiki berbagai lubang keamanan pada sistem yang tidak terdeteksi sebelumnya.

Untuk perlindungan tambahan, Yudhi menyarankan bisa menggunakan application firewall atau IPS (intrusion prevention system). Sebab, menurutnya dua solusi ini telah umum digunakan untuk menutup lubang keamanan di sisi jaringan. Hal ini penting dilakukan oleh pemilik web, baik pemerintah maupun swasta.

"Ada tindakan maintenance yang bisa dilakukan, seperti pacthing, upgrade, dan implementasi Apps Firewall. (Ini) sudah termasuk dalam next gen firewall (firewall generasi berikutnya)."

Selain itu, pengamat keamanan Vaksincom, Alfons Tanujaya juga mengritisi aksi peretas yang marak belakangan ini. Menurutnya, peretas jangan membajak situs Malaysia sembarangan.

"Bukan asal semua situs .m, karena yang salah 'kan bukan orang Malaysia. Hanya sebagian dari panitia SEA Games yang salah," ujarnya.

Ia juga mengimbau agar kegiatan peretasan ini dihentikan. "Karena kalau memicu serangan balik, akan tidak produktif untuk kedua negara," tambahnya lagi.

Sebelumnya, dalam keterangan yang diterima CNNIndonesia.com, peretas yang menamakan diri Hacker Sakit Hati (HSH) ini menyebutkan akan menyerang lebih banyak situs Malaysia.

Berita Terkait

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini