icon-category Digilife

Ratusan Akun Kena Blokir, Instagram Buru Pencuri Username Langka

  • 08 Feb 2021 WIB
Bagikan :

Ilustrasi (Foto: Unsplash)

Uzone.id - Instagram berhasil menghapus ratusan akun Instagram yang diretas dan dijual dengan harga tinggi karena username yang terbilang langka.

Selain akun yang diretas, Instagram juga memblokir akun oknum-oknum di balik kejahatan ini.

Juru bicara Facebook mengungkapkan bahwa orang-orang yang terlibat dalam praktek ini adalah tokoh terkenal di sebuah komunitas dengan nama OGUsers.

OGUsers ini memperdagangkan nama pengguna langka untuk situs-situs populer seperti dari Twitter untuk Netflix agar mereka mendapatkan uang dan pengaruh.

Username yang dibanderol seharga puluhan ribu dolar merupakan username langka dengan huruf-huruf pendek, seperti @food atau satu huruf seperti @B.

Baca juga: Instagram Luncurkan Fitur Keamanan Baru

Padahal sudah sejak dulu pihak sosial media termasuk Instagram melarang penjualan akun dalam salah satu aturannya.

Menurut The Verge yang dikutip Uzone.id, Senin (8/2), Kelompok ini juga termasuk di balik peretasan besar di Twitter termasuk akun VIP tahun lalu, juga masih ada hubungannya dengan praktik jual akun saat ini.

Ini adalah kali pertama Facebook membagikan tindakan tegas terhadap aktivitas ini, meski mereka telah menindak lanjutinya dengan menghapus akun-akun yang terlibat.

Sebelumnya, TikTok dan Twitter juga telah menindak OGUsers karena melanggar peraturan yang sama.

Dalam laporannya, Facebook mengatakan bahwa yang terlibat kebanyakan adalah anak dibawah umur. Mereka juga telah mengatakan telah mengirim surat pemberhentian pada orang-orang dibalik peretasan dan penjualan 400 akun.

Baca juga: Tanpa Blokir, Ini Cara Sembunyikan Story Instagram

Akun yang dinonaktifkan ini termasuk swappers, memindahkan nama pengguna ke instagram baru, perantara bertugas mengawasi transaksi dan mengambil upahnya dalam bentuk bitcoin.

Penangguhan permanen akun-akun jual beli ini juga dilakukan oleh Twitter, mereka me-suspend akun jaringan OGUsers atas manipulasi platform dan spam, ungkap seorang juru bicara Twitter kepada The Verge, (8/2).

Begitupun dengan TikTok yang baru-baru ini mengambil kembali nama pengguna yang telah didaftarkan oleh OGUsers untuk mendapat keuntungan.

Pihak OGUsers memilih untuk tidak memberi komentar, sebelumnya mereka mengatakan bahwa situs tersebut melarang perdagangan akun yang diperoleh lewat pembajakan.

 

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini