Remaja Madrasah Umur 15 Tahun Ini Mampu Retas Situs NASA, Calon Programmer Jenius!

Namanya adalah Putra Aji Adhari, seorang remaja berusia 15 tahun yang berhasil mencuri perhatian karena keberhasilannya membobol situs Badan Penerbangan Antariksa Amerika Serikat, NASA.

Putra yang masih duduk dibangku madrasah juga membuktikan jika urusan meretas sebuah situs siber bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan seorang bocah. Bahkan, dia mengaku sudah membobol ratusan situs baik dalam negeri maupun luar negeri.

Lalu, bagaimana sih sepak terjang hacker muda nan jenius asal Indonesia ini?

Bobol situs paling ketat milik NASA

Bakat jenius Putra dalam dunia siber mulai terendus ketika dirinya masuk dalam sebuah kanal Youtube, Narasi TV yang dipresenteri oleh Najwa Shihab.

Dalam acara tersebut, remaja yang berdomisili di Tangerang ini mengaku pernah membobol berbagai macam situs di dunia.

Namun, yang paling mengesankan adalah saat berhasil menembus sistem keamanan milik NASA yang dikenal sangat ketat karena memiliki banyak developer situs yang mencapai ribuan.

“Paling mengesankan adalah situs NASA, karena pada saat saya melakukan penetration testing itu di luar ekspektasi saya,” ucapnya dengan bangga.

Putra bahkan pernah membobol situs pemerintah hanya dalam waktu yang sangat singkat, yaitu kurang dari tiga menit.

Terinspirasi dari Bill Gates dan Mark Zuckenberg

Putra juga mengkisahkan bagaimana dirinya bisa masuk dalam dunia hacker. Hal ini dikarenakan kekagumannya pada dua sosok fenomenal, Bill Gates dan Mark Zuckenberg.

Remaja 15 tahun ini menganggap keduanya bisa menjadi orang yang kaya raya karena berhasil menguasai bahasa pemrograman komputer.

Dengan semangat inilah, Putra mencoba mempelajari dan menguasai kemampuan peretasan situs dan dunia programming.

Putuskan secara otodidak

Namun, tidak ada kesuksesan tanpa halangan. Putra yang dilahirkan dalam kondisi keluarga yang ‘buta’ akan dunia pemrograman memutuskan untuk mempelajarinya secara otodidak.

Hal ini dikarenakan keterbatasan media yang menunjang Putra. Bahkan, di sekolahnya dirinya tidak mendapatkan pelajaran komputer.

“Di sekolah saya tidak ada pelajaran komputer, karena sekolah saya madrasah. Sehari-hari tiap saya pulang sekolah main komputer dan juga kadang main game,” jelasnya.

Menjadi seorang bug hunter

Konotasi hacker di Indonesia masih dianggap cukup negatif karena stigma yang melekat adalah perusakan sistem.

Namun, dengan kemampuannya yang di atas rata-rata, Putra pun menjelaskan jika dirinya ingin menjadi hacker garis lurus alias bukan seorang perusak. Dirinya lalu menyebut istilah bug hunter atau pemburu kerusakan sistem.

“Kalau bug hunter itu contohnya, ada suatu rumah yang menurut pemilik rumahya itu sudah tertutup rapat. Lalu dia (bug hunter) bisa masuk tanpa diketahui pemilik rumahnya. Biasanya bug hunter tersebut akan membuat laporan ke pemilik rumah,” terang Putra.

Kejeniusan remaja 17 tahun ini jelas bisa menjadi prestasi dan juga inspirasi untuk kita semua, bahwa dengan segala keterbatasan asal ada kemauan kuat pasti bisa kita capai.

Apalagi di era yang semua sekarang serba teknologi, kehadiran hacker seperti Putra akan menjadi sangat penting. Karena kelak mungkin perang sudah tidak berada di dunia nyata tapi beralih ke dunia maya.

Nah, kalau kamu sendiri, saat umur 15 tahun apa yang akan kamu lakukan nih?