icon-category Sport

Reporter Wanita Dilecehkan Saat Meliput Piala Dunia

  • 28 Jun 2018 WIB
Bagikan :

Seorang reporter perempuan yang tengah meliput gelaran akbar Piala Dunia 2018 kembali mengalami pelecehan seksual. Kali ini reporter bernama Julia Guimaraes asal Brasil itu melawan pelaku.

Guimaraes baru mau memulai liputan siaran langsungnya di Yekaterinburg, Rusia, tepatnya di depan stadion Ekaterinburg menjelang pertandingan Jepang melawan Senegal. Ketika itu seorang pria tiba-tiba mendekat dan mencoba mencium pipinya. Secara spontan, Guimaraes menjauhkan badannya dan memarahi pria tersebut.

"Jangan lakukan itu. Jangan pernah lakukan itu lagi, oke?" tegas dia, seperti dikutip dari The Washington Post, Kamis (28/6).

Dari luar bingkai kamera, pria itu terdengar menyampaikan penyesalannya kepada Guimaraes. "Saya minta maaf, saya minta maaf," kata pelaku yang tak diketahui namanya itu.

"Saya tak izinkan kamu untuk melakukan itu. Ini tidak benar. Ini tidak sopan. Jangan pernah lakukan itu kepada seorang perempuan, oke? Hargailah," balas Guimaraes yang bekerja untuk stasiun Globo TV.

Dalam wawancaranya kepada Globo Esport seusai kejadian, Guimaraes mengaku hancur dan tak berdaya akibat pelecehan tersebut. "Ini sangat buruk. Kali ini saya merespons. Tapi ini menyedihkan, orang-orang tak mengerti, saya ingin tahu mengapa pelaku berpikir ia punya hak untuk melakukan (pelecehan) itu," katanya.

Ternyata pengalaman tersebut bukan yang pertama kali terjadi pada Guimaraes. Sebelumnya seorang pria pernah melakukan hal yang sama ketika ia tengah meliput Piala Dunia.

"Sulit untuk mencari kata-kata (untuk menggambarkan perasaan saya). Untungnya saya tidak pernah mengalami hal ini di Brasil! Di sini, sudah dua kali terjadi. Sedih! Memalukan!" cuit dia, dilansir The Independent.

Sebelumnya pelecehan seksual juga dialami oleh seorang reporter media Jerman Deutsche Welle (DW) saat sedang siaran langsung Piala Dunia 2018 di Rusia. Perempuan bernama Julieth Gonzalez Theran itu tiba-tiba dipegang dan dicium oleh seorang pria lokal.

"Saya sudah berada di sana sekitar dua jam untuk melakukan persiapan liputan. Tiba-tiba saat kami sedang siaran langsung, pria itu memanfaatkannya," tutur Theran, dikutip dari AFP.

"Dia menghampiri saya, mencium saya, dan memegang payudara saya. Saya harus melanjutkan (siaran langsung), setelah itu saya lihat dia sudah tidak ada," tambah dia.

Theran yang bertugas untuk DW di Spanyol itu menegaskan bahwa sebagai reporter perempuan ia tak layak diperlakukan demikian. "Kami (perempuan) setara, kami sama profesionalnya," tegas dia.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini