icon-category Gadget

Review Asus ROG Phone 3 Versi Termahal dan Terkencang, yang Kami Suka dan Gak Suka

  • 07 Dec 2020 WIB
Bagikan :

Foto: Bagja - Uzone.id 

Uzone.id - Asus ROG Phone 3. Sebuah ponsel yang boleh dibilang paling bikin penasaran. Diantara banyak ponsel lain, ROG versi mobile jelas bisa diaggap sebagai 'racun'.

Tapi benarkah ponsel ini layak diperhitungkan? Atau jangan-jangan ROG itu hanya sebatas gimmick kemasan, yang cuma bisa dijadikan gadget untuk pamer atau belagak jadi gamers. Mari kita cari tau!

alt-img

Kami mendapat versi termahal dan terkencang, dengan RAM 12GB dan Storage 256GB, yang dibanderol hampir RP15 jutaan, tepatnya Rp14.999 jutaan.

Sebenarnya, kami akan membahas sejumlah hal yang kami suka dan yang tidak kami suka setelah menggunakan smartphone ini sebagai daily driver sekitar satu minggu.

1. Detail desain mengesankan

alt-img

Soal desain, tapilan ROG Phone 3 memang mengesankan dan memesona kami. Terutama urusan desain yang menggugah emosional, apalagi kalau kalian adalah gamer sejati.

ASUS ROG Phone 3 memiliki bodi sisi depan dan belakang bermaterial glass, dengan frame aluminium, di mana sisi depan menggunakan lapisan Gorilla Glass 6.

Secara keseluruhan, desainnya dioptimalkan untuk gaming orientasi landscape. Bagian atasnya hanya ada microphone, sedangkan bagian bawah ada port USB Type-C serta microphone lagi.

Sisi kanan ada tombol power, volume, microphone, serta 2x Air Trigger 3, sementara di kiri terdapat side mounted USB-C, dan SIM Tray 2x Nano SIM.

Di sisi belakang ini juga terdapat logo ROG dengan RGB lightning, serta microphone tambahan.

Disini juga terdapat sistem pendingin Aerodynamic System yang desainnya keren banget, termasuk ada lubang pembuangan udara panas disitu.

2. Kecepatannya

alt-img

Otak operasional ASUS ROG Phone 3 menggunakan Qualcomm Snapdragon 865+ dengan fabrikasi 7 nm.

Snapdragon 865 memang sudah dipakai sejumlah smartphone flagship, tapi khusus untuk ROG ini ada plusnya, sehingga seharusnya jadi lebih kencang, karena bisa mencapai 3,1 Ghz.

Kemudian pengolah gambarnya pakai GPU Adreno 650 645 MHz, DSP Hexagon 698, Qualcomm AI Engine Gen 5, ISP Spectra 480, modem Excternal X55 5G, dan 3 MB System Level Cache.

Sedangkan RAM sebesar 12GB LPDDR5, dengan storage internal 256GB UFS 3.1.

Untuk main game, pastinya semua aman. Apalagi ketika kami gunakan untuk produktifitas harian, sama sekali gak ada masalah. Pergerakan layarnya, buka dan loading aplikasi, semuanya super ngebut.

Sayangnya, smartphone ini masih panasan. Alias gampang panas. Untungnya sistem pendinginannya cukup mumpuni dan kalau masih kurang juga ada Aero Cooling tambahan yang udah di dapat di paket pembelian.

3. Sound nendang

alt-img

Satu hal lagi yang bikin kami terpesona adalah kualitas speakernya. Asus ROG Phone 3 ini dibekali Dual Front-Facing Speaker with Dirac HD Sound yang terdiri dari 7-magent stereo speaker dan Dual NXP TFA9874 smart amplifier.

Speakernya menghadap ke depan, jadi gak terhalang kalau lagi dipegang.

Kualitas suaranya? Sadis. Untuk ukuran smartphone, mungkin bisa menyamai speaker-speaker wireless di harga sejutaan. Bassnya bulet, nendang dan gak pecah, treble-nya pun jernih dan realistis.

Asiknya lagi, bahkan kualitas tersebut didapat dalam kondisi equalizer standar. Kalian juga bisa mengatur equalizernya di Audio Wizard. Ada mode dan bass serta treble-nya pun bisa ditingkatkan lagi.

Kami paling puas dengan kualitas soundnya.

4. Kamera

alt-img

Meski ini dirancang sebagai smartphone gaming, tapi Asus gak melupakan sisi kameranya. Secara spesifikasi, kamera utama beresolusi 64 MP (Sony IMX686) f/1.8, 6P Lens + 13 MP Ultra Wide Angle f/2.4 + 5 MP macro f/2.0, serta dipadu dengan LED Flash.

Dan dibagian depan, ada kamera selfie 24 MP f/2.0 yang mampu merekam video hingga kualitas 1080p@60 fps.

Asus juga sudah menghadirkan mode Pro Video layaknya Samsung Galaxy Note 20. Dimana kita bisa melakukan pengaturan secara manual, serta ada fitur tambahan, yakni mic yang bisa diset tangkapan suaranya dan juga fitur Wind Reduction.

Kualitas videonya sendiri lumayan, dan fitur stabilizernya lumayan baik meredam guncangan, sehingga hasil video jadi lebih smooth.

Kemudian, ada juga Motion Tracking yang bisa merekam objek bergerak dengan fokus yang bisa mengikuti objek tersebut.

Sisanya, meski gak bisa dibilang istimewa, tapi hasil dari kualitas fotonya bisa dibilang cukup lumayan aman.

5. Armoury Crate, X Mode, Air Trigger 3

alt-img

Fitur menarik yang ada di smartphone ini adalah aplikasi Armoury Crate. Disini, kalian seolah diajak tenggelam di dunia ROG dan pergamingannya.

Gak sekedar tampilannya yang keren, tapi juga secara fungsi bisa menampilkan dan memonitor performa smartphone ini.

Di sini ada Game Library, bahkan list game nya juga bisa disesuaikan dengan refresh rate.

Bisa juga mengaktifkan X-Mode dan mengatur kecepatan fan sampai air triggers dan lampu RGB berlogo ROG di bodi belakang.

6. Baterai

alt-img

Kapasitas baterai 6000mAh yang besar untuk menunjang kebutuhan gaming seharian, didukung dengan Quick Charge 4.0 dan USB PD 3.0.

Pada layar 60Hz, Video Playback bisa berjalan hingga 25 jam 8 menit. Sementara di layar 144Hz, perangkat bisa bertahan hingga 21 jam 10 menit.

Secara umum, penggunaan baterainya bisa bertahan seharian dan waktu pengecasannya juga gak relatif lama. Dari 20 persen sampai penuh membutuhkan waktu satu setengah jam. Lumayan untuk kapasitas baterai sebesar itu.

Setelah membahas kelebihan dan hal yang kami suka, tentu pastinya ada juga sejumlah kekurangan dari smartphone ini. Dan ini dia yang kami gak suka.

1. Bobotnya berat dan gak enak digenggam

alt-img

Asus ROG Phone 3 punya dimensi 171 x 78 x 9.85 mm dan bobot 240 gram. Yess, seperempat kilo itu bukan benda yang enteng yang harus kalian bawa-bawa setiap hari.

Kalau gak ganti-ganti tangan, pastinya pegel jemari dan pergelangan tangan kalian. Makanya, bagusnya memang kayak PC aja, ditaro pake tatakan.

Selain itu, ponsel ini gak enak digenggam. Mungkin karena perpaduan ukuran dan material yang digunakan. Karena belakangya juga kaca, jadi terasa sangat licin.

Untungnya ada casing keren Aero Case itu. Tapi gak banyak membantu, karena secara feel tetep gak enak atau gak nyaman dalam genggaman.

2. Layar mengecewakan

alt-img

Ketika kami baca spesifikasinya, layar ponsel ini terlihat menggiurkan, karena Asus terlihat berusaha memberikan banyak hal pada layarnya.

Menggunakan layar 6.59 inci panel Amoled beresolusi Full HD+ resolusi 2340 x 1080 piksel, refresh rate 144 Hz dengan Touch Sampling Rate 270 Hz dan response time 1 ms.

Layarnya telah memiliki dukungan 10-bit HDR Display dengan Delta-E < 1, color gamut 153.7% sRGB/108.8% NTSC/133.3% DCI-P3 dan peak brightness hingga 1000 nits.

Untuk kenyamanan pengguna, layar utama juga dilengkapi dengan TÜV Low Blue Light dan Flicker Reduced certification.

Tapi, sayangnya kalibrasi dan tingkat kepresisian warnanya mengecewakan. Warnanya gak stabil, kadang pudar dan gak tajam.

Parahnya lagi, ketika di tempat gelap, bahkan muncul noise pada layar tersebut dan ini sangat mengganggu. Konon, ini jadi salah satu masalah khas panel Amoled yang disandingkan dengan Refresh Rate tinggi.

Selain warna, memang layar ini mengesankan. Super responsif dan pergerakannya emang mulus banget. Respon bagus, latency rendah banget, tapi akurasi warna di tempat gelap ancur.

Fitur-fitur lainnya

alt-img

Sensor yang diusungnya lengkap dengan fitur keamanan terdiri dari fingerprint in-display dan face unlock, sementara konektivitas menggunakan WiFi 6 2×2 MIMO (802.11 ca/b/g/n/ac/ax), Bluetooth 5.1, serta NFC.

Nah, demikian pembahasan soal apa yang kami suka dan tidak kami sukai dari Asus ROG Phone 3 ini. Setidaknya, banyak seklai hal-hal baik yang ditawarkan Asus pada generasi terbaru seri ponsel gamingnya ini.

Kelemahan yang kami rasakan hanya pada bobotnya yang berat serta kualitas kalibrasi warna yang tidak presisi dan harapannya, semoga kedepannya bisa diperbaiki oleh Asus.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini