icon-category Gadget

Saking Insecure-nya, AS Bakal Blokir 38 Perusahaan yang Terafiliasi dengan Huawei

  • 19 Aug 2020 WIB
Bagikan :

(Ilustrasi)

Uzone.id -- Meski Huawei sejak tahun lalu seakan telah masuk ke dalam daftar ‘musuh’ pemerintah Amerika Serikat, masih banyak perusahaan teknologi yang tetap menjalin kerja sama bisnis dengan Huawei. Kendati begitu, mereka pun terancam akan diblokir oleh AS.

Biro Industri dan Keamanan AS (US BIS) yang berada di bawah naungan Departemen Perdagangan mengumumkan bahwa mereka akan semakin memperluas larangan Huawei agar tidak bisa mengakses chipset buatan AS.

Berdasarkan pernyataan pihak US BIS, Huawei selama ini mengakali larangan tersebut dengan membeli komponen asal AS melalui perusahaan pihak ketiga. Nah, gara-gara ini Departemen Perdagangan AS bersiap untuk memblokir 38 perusahaan yang terafiliasi dengan Huawei di 21 negara.

Baca juga: Ponsel Huawei Terancam Gak Dapat Update Android

Mengutip berbagai sumber, perusahaan-perusahaan yang terafiliasi dengan Huawei tersebut dipercaya beroperasi di luar China, termasuk pusat desain dan Huawei Cloud. Tak lupa pusat pengembangan dan riset (R&D) yang berada di Eropa.

“Seiring larangan akses Huawei ke teknologi AS, Huawei dan afiliasinya telah bekerja melalui pihak ketiga untuk memanfaatkan teknologi negara kami dan merusak keamanan nasional dan kepentingan kebijakan luar negeri AS. Tindakan kami ini menunjukan komitmen untuk menghalangi kemampuan Huawei melanjutkan cara kerja seperti itu,” ungkap Sekretaris Departemen Perdagangan AS, Wilbur Ross.

Baca juga: Huawei Mate 40, Flagship Terakhir yang Pakai Prosesor Kirin?

Hingga saat ini, pihak pemerintah AS memang masih menggarisbawahi langkahnya yang ingin membatasi kerja sama bisnis Huawei dengan perusahaan teknologi yang berada di negaranya.

Semuanya pun masih berangkat dari ketakutan negara terhadap “Partai Komunis China” yang dibawa langsung oleh Huawei untuk melawan atau memata-matai pemerintah AS dan masyarakatnya.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini