icon-category Technology

Seberapa Efektif Pembatasan Jumlah Forward Pesan Hoax di WhatsApp?

  • 22 Jan 2019 WIB
Bagikan :

(Foto: Indian Express Times)

Uzone.id -- Sebenarnya di luar “tahun politik”, konten palsu alias hoax sudah bertebaran di berbagai media sosial. Entah kebetulan atau memang sengaja melihat momentum, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama pihak WhatsApp mengumumkan pembaruan fitur “Forward”.

Iya, fitur Forward yang dapat menyebarkan pesan berantai secara bersamaan ke sejumlah kontak yang dituju. Yang tadinya dapat menyebarkan ke 20 kontak, kini cuma bisa ke 5 kontak saja.

Alasannya, untuk meminimalisir penyebaran konten hoax. Hal ini sudah menjadi kesepakatan antara Kominfo melalui Rudiantara dengan Vice President Public Policy and Communications WhatsApp, Victoria Grand pada Senin (21/1).

Baca juga: Chief RA Udah Cegah Hoax di WhatsApp, Kalau Facebook Gimana?

Kemudian pertanyaan berikutnya adalah, seberapa efektif upaya ini?

Ada beberapa poin yang layak kalian ketahui, gaes. Bukannya apa-apa, kita ini kan pengguna internet dan paling tidak punya minimal satu akun WhatsApp untuk berkomunikasi. Kalau ndak punya, ya sudah simak saja untuk bahan informasi.

Pertama, Forward 5 kontak berlaku untuk 1 jenis pesan.

Dari penuturan Plt. Kepala Biro Humas Kominfo, Ferdinandus Setu, pembaruan fitur Forward yang dibatasi menjadi 5 kali ini berlaku untuk satu pesan saja.

“Kalau ada konten A sudah disebarkan sebanyak 5 kali atau ke 5 kontak, pesan tersebut sudah tidak bisa diteruskan ke kontak-kontak lain. Baru bisa melakukan fitur Forward kalau mau meneruskan konten yang lain,” ucapnya saat dihubungi Uzone.id.

via GIPHY

Kedua, memperlambat penyebaran hoax.

Jika pembatasan Forward hanya sampai 5 kali saja, bisa jadi oknum-oknum penyebar hoax tersebut beralih ke cara ‘manual’, yakni pakai Copy-Paste teks.

“Iya betul, cara Copy-Paste itu masih bisa dilakukan, nggak bisa dihindari. Tapi di sini yang ingin ditekankan oleh pemerintah adalah, penyebaran hoax dalam waktu yang bersamaan, secara serempak. Jadi persoalan seberapa cepat hoax itu disebarkan. Kalau Copy-Paste itu ‘kan membutuhkan waktu dan effort lebih,” lanjut Ferdinandus.

Baca juga: 4 Fitur Baru yang Bakal Muncul di WhatsApp

Ketiga, mengurangi hoax 25 persen.

Senada dengan ucapan Rudiantara bahwa sejatinya tidak bisa memberantas hoax 100 persen, namun yang penting dari sekarang sudah melakukan tindakan atau upaya nyata untuk menggerusnya.

Nah, menurut Ferdinandus, fitur Forward yang diperbarui ini dapat mengurangi penyebaran hoax 25 persen.

“Secara simulasi, penyebaran ini [hoax] dapat berkurang 25 persen. Untuk langkah awal, hal ini patut diapresiasi sebagai upaya pemerintah. Sekarang bayangkan saja, tadinya hoax bisa disebarkan ke 20 kontak. Dalam sehari, bisa ada berapa ratus pesan hoax berseliweran. Pembatasan menjadi 5 kali ini kami rasa pelan-pelan bisa signifikan hasilnya,” sambung Ferdinandus lagi.

Selebihnya, dari pernyataan Ferdinandus, jika ada masyarakat yang merasa terganggu oleh akun WhatsApp yang dirasa getol banget menyebarkan hoax, dia mengimbau untuk melakukan aduan ke Kominfo.

“Kami bisa saja memblokir akun atau nomor pengguna WhatsApp yang disinyalir penyebar hoax, asal ada aduan dari masyarakat beserta bukti konkret berupa screenshot,” tutup Ferdinandus.

So, fitur Forward yang dibatasi ini memang belum sampai 50 persen mampu memberantas hoax, namun pemerintah yakin kalau langkah ini menjadi awal baik untuk memerangi dan memperlambat penyebaran pesan palsu di media sosial.

Menurut kalian gimana?

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini