icon-category Sport

Sejarah Piala AFF, Tonggak Pemerataan Kualitas Sepakbola Asia Tenggara

  • 24 Oct 2018 WIB
Bagikan :

Uzone.id - Piala AFF merupakan hasil transformasi dari Piala Tiger. Pertama kali digelar tahun 1996, dan menjadi tonggak pertama kebangkitan sepakbola Asia Tenggara.

Saat pertama kali digelar, turnamen 2 tahunan ini didominasi Thailand dan Singapura. Ada jurang kualitas pesepakbolaan yang sangat mencolok antar negara.

Kekuatan sepakbola saat itu masih berada di tangan Thailand, Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Indonesia. Sedang negara seperti Kamboja, Filipina dan Brunei Darussalam seringnya menjadi bulan-bulanan lawan.

Namun perlahan semua negara coba menyesuaikan dan menyamaratakan kualitasnya dengan berbagai cara.

Salah satu yang paling instan adalah dengan naturalisasi. Dan Filipina adalah salah satu contoh negara yang berhasil dengan naturalisasi.

Dengan status sebagai kompetisi tertinggi, Federasi Sepakbola Asia Tenggara, AFF, pun membuat regulasi baru.

Khusus pada cabang olahraga sepakbola di SEA Games, tiap negara hanya boleh menyertakan pemain dengan usia di bawah 23 tahun. Aturan ini sejalan dengan apa yang diterapkan di Olimpiade dan Asian Games.

Soal capaian prestasi dan format kompetisi, Piala AFF dapat terbagi ke dalam dua era. Uniknya, era tersebut ada sangkut pautnya dengan sponsor yang memiliki hak penerapan nama resmi kompetisi.

 

Piala Tiger

Piala Tiger atau Tiger Cup lahir tahun 1996. Penamaan Tiger karena terkait dengan sponsor merek bir asal Singapura.

Ketika pertama kali digelar, anggota AFF hanya berisi enam negara: Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Lalu, diundanglah empat negara Indochina untuk turut serta.

Penyelenggaraan pertama berlangsung di Singapura dengan 10 tim yang dibagi menjadi dua grup.

Dua tim peringkat teratas, langsung lolos ke babak semifinal.

Thailand menjuarai turnamen pertama ini setelah menjungkalkan Malaysia. Langkah Indonesia terhenti di babak semifinal setelah dikalahkan Malaysia 1-3.

Dalam perebutan peringkat ketiga, perjuangan Indonesia dikandaskan Vietnam 2-3.

Setelah penyelenggaraan tersebut, lambat laun tiga negara Indochina, Kamboja, Laos, Myanmar, bergabung dalam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN.

Dua tahun berselang, giliran Vietnam yang menjadi tuan rumah. Pada era ini terjadi "opera sabun" yang dipertontonkan Indonesia dan Thailand.

Di Grup A, mereka "mati-matian" agar tidak menjadi juara grup. Pasalnya, juara grup A mesti menghadapi sang tuan rumah yang bertengger di peringkat dua Grup B.

Indonesia pun "berhasil" menghindari Vietnam dengan satu "kado spesial" dari FIFA: Mursyid Effendi dihukum seumur hidup karena sengaja mencetak gol bunuh diri.

Tapi “opera sabun” itu pun sia-sia. Niatnya menghindari Vietnam, Indonesia yang bertemu Singapura malah jauh lebih kuat dari Vietnam.

Di akhir kompetisi, Singapura menjadi juara setelah mengalahkan Vietnam 1-0.

Piala AFF tahun 2000 dihelat di Thailand. Namun, Brunei Darussalam menyatakan mundur karena sponsor Piala AFF adalah bir, yang bertentangan dengan prinsip yang ada di negara tersebut.

Di perhelatan kali ini, Thailand kembali menjadi juara setelah mengalahkan Indonesia di partai puncak.

Barulah pada Piala AFF tahun 2002 saat Stadion Utama Gelora Bung Karno ditunjuk menjadi penyelenggara partai semifinal dan final, Indonesia diharapkan balas dendam atas Thailand.

Namun, di Piala AFF 2002, Indonesia kembali gagal, setelah kalah adu penalti dari Thailand.

Pada 2004, Vietnam dan Malaysia menjadi tuan rumah babak grup. Sejak tahun ini, partai semifinal dan final dilangsungkan dengan sistem kandang-tandang, tanpa aturan gol tandang.

Di era Piala Tiger, hanya dua negara yang bisa menjadi juara: Thailand dan Singapura.

 

Suzuki AFF Cup

Setelah gelaran Piala AFF 2004, Tiger Beer menyudahi kerjasama dengan AFF. Untuk pertama kalinya, AFF mesti menyelenggarakan kompetisi tanpa sponsor utama.

Dan sejak tahun 2007, Piala AFF tidak lagi menggelar perebutan peringkat ketiga.

Dalam perhelatan kali ini pula diperkenalkan babak kualifikasi bagi tim di bawah peringkat keenam, untuk memperebutkan dua tempat di babak utama.

Nama Piala Tiger berubah menjadi Piala AFF pada tahun 2008. Indonesia dan Thailand ditunjuk sebagai tuan rumah Piala AFF edisi pertama. 

Hingga Piala AFF 2012, Indonesia, Thailand, Singapura, Vietnam, dan Malaysia, sempat mengalami rasanya tidak lolos dari babak grup.

Piala AFF 2007, untuk pertama kalinya Indonesia tidak lolos dari fase grup.

Malaysia merasakannya pada Piala AFF 2008, Thailand pada Piala AFF 2010, dan Vietnam pada Piala AFF 2012, bersama dengan Indonesia.

Piala AFF 2010 dan 2012 menghadirkan kejutan dengan lolosnya Filipina ke babak semifinal.

Hal ini tak lepas dari cara mereka meniru apa yang dilakukan Singapura: naturalisasi.

Pada era "Suzuki" Vietnam dan Malaysia menyusul sebagai tim yang mempu meraih gelar juara. Sementara Thailand seperti mengalami penurunan prestasi.

 

AFF Suzuki Cup 2018 Siap Digelar

Tahun ini, AFF yang masih disponsori Suzuki siap digelar pada November - Desember 2018.

Indonesia berada dalam kondisi pertaruhan yang beresiko, setelah ditunjuknya Bima Sakti yang dianggap belum berpengalaman memimpin timnas, menggantikan Luis Mila.

Melalui AFF Suzuki Cup 2018, Suzuki ingin berkontribusi dalam mendukung perkembangan sepak bola di Indonesia.

“Sebagai sponsor utama, kami sangat antusias menyambut AFF Suzuki Cup 2018 dan siap memberikan dukungan penuh kepada Tim Nasional untuk mencetak prestasi terbaik. Selain itu, kami juga telah menyiapkan berbagai program penjualan menarik dan kegiatan lainnya bagi pelanggan setia Suzuki selama AFF Suzuki Cup 2018 berlangsung.” ujar Seiji Itayama, President Director PT SIS.

Untuk itu, setiap konsumen yang membeli All New Ertiga selama Oktober hingga Desember 2018 akan mendapatkan premium merchandise.

Khusus untuk pembelian All New Ertiga di bulan Oktober, berkesempatan dipilih menjadi 333 konsumen beruntung yang mendapatkan tiket serta akomodasi untuk menonton langsung pertandingan di Stadion Gelora Bung Karno bersama keluarga masing-masing.

Pengundian ini akan dilakukan di awal November 2018. Lebih menarik lagi, lima konsumen yang nantinya mengikuti kegiatan penalty challenge akan berkesempatan mendapatkan Suzuki GSX-R150.

Selain itu, aktivasi digital pun telah disiapkan untuk menambah semangat dalam mendukung Timnas.

Suzuki mengajak warganet untuk mengunggah foto bersama anggota keluarga di akun Instagram @suzuki_id disertai tagar #BanggaDukungIndonesia dan #AFFSuzukiCup2018.

20 partisipan terbaik berkesempatan menonton langsung pertandingan tim Indonesia bersama keluarga masing-masing.

Tahun ini Tim Nasional Indonesia tergabung dalam Grup B bersama dengan Filipina, Singapura, Thailand, dan Timor Leste. Persaingan yang ketat di Grup B membuat AFF Suzuki Cup 2018 tidak boleh dilewatkan.

AFF Suzuki Cup 2018 memberi warna baru dalam dunia sepak bola di kawasan ASEAN melalui penerapan sistem kandang dan tandang dari babak penyisihan grup.

Sehingga semua negara peserta menjadi tuan rumah selama kompetisi berlangsung. 

Tim Garuda Merah Putih akan bertanding dalam babak penyisihan grup dengan Singapura pada 9 November, melawan Timor Leste pada 13 November.

Kemudian menghadapi Thailand tanggal 17 November, dan melawan Filipina pada 25 November.

Tahun ini merupakan keenam kalinya Suzuki menjadi sponsor utama AFF Suzuki Cup.

Piala AFF sendiri pertama kali digelar pada tahun 1996 di Singapura. Pada tahun 2008, Suzuki berpartisipasi menjadi sponsor utama piala AFF saat Indonesia menjadi tuan rumah yang kemudian berganti nama menjadi AFF Suzuki Cup.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini