icon-category Startup

Selain Uang, Apa Keuntungan Startup Indonesia Dapat Investasi Asing?

  • 17 Dec 2020 WIB
Bagikan :

Uzone.id - Ada begitu banyak startup tanah air yang mendapat suntikan dana dari perusahaan asing. Ada Tokopedia yang sukses menerima kucuran dana dari Google dan Temasek pada pertengahan November 2020.

Bukalapak juga berhasil mendapatkan pendanaan dari Microsoft pada awal November 2020. Pada 2018, Gojek pun memperoleh suntikan dana segar dari Google dan beberapa perusahaan lain. Tak hanya itu, terdapat sederet startup lokal yang memiliki jejak seperti Tokopedia, Bukalapak, dan Gojek.

Selain uang, perusahaan-perusahaan rintisan itu disebut mendapat beberapa keuntungan dari investor asing.

Dalam wawancara khusus dengan Uzone.id, Peneliti INDEF, Nailul Huda menyatakan, startup tanah air bisa mengakses pasar di luar negeri. Dia pun memberi contoh, “Misalnya Google investasi di Gojek, mungkin bisa jadi Google akan memberikan transfer teknologi ke Gojek, pun sebaliknya.”

Baca juga: Daftar Startup Indonesia yang Raih Pendanaan di 2020

Ketika Gojek kemungkinan ingin ekspansi ke negara lain, dia bisa meminta dukungan Google. Huda memandang, ekspansi ke negara lain merupakan sesuatu yang tidak mudah. Hal itu relatif lebih gampang, apabila ada bantuan dari pihak lain.

“Bantuannya dalam hal data, dan bisa jadi potensi pasarnya. Jadi ketika Gojek mau ekspansi ke Malaysia, contohnya, mereka bisa menggunakan data Google Maps,” tutur Huda dalam wawancara via telepon.

Sebaliknya, Google juga bisa mendapatkan data pengguna GoFood, dan lainnya. Menurut Huda, ke depan, data dan informasi akan menjadi komoditas yang paling menjanjikan.

“Jadi data perilaku, data media sosial, terus data media online, itu akan terekam di cloud system, nah itu bisa dijadikan untuk menganalisis perubahan perilaku, menganalisis permintaan pasar, menganalisis persaingan, itu juga ada di situ,” ujarnya.

Baca juga: Mengenal Muslim Life, Aplikasi Lokal untuk Belajar Agama Islam

Dalam wawancara khusus dengan Uzone.id di kesempatan terpisah, Ekonom INDEF, Bhima Yudhistira juga menyatakan hal senada. Para investor dan perusahaan yang disuntik dana melakukan integrasi teknologi.

“Jadi teknologi apa yang bisa diadopsi dari perusahaan lain yang didanai, itu bisa mereka langsung meng-crossing, seperti AI (Artificial Intelligence) dan lainnya,” kata Bhima dalam wawancara via telepon.

Di samping itu, pengalaman dari investor menjadi hal penting untuk dipelajari oleh startup. “Pengalaman juga penting. Mungkin di negara lain pernah gagal, atau ada yang sukses caranya bagaimana, itu bisa menjadi lesson learned bagi startup lokal,” imbuhnya.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini