icon-category Digilife

Setelah Ponsel dkk, Hacker Kini Mangsa Sektor Industri

  • 29 Mar 2024 WIB
Bagikan :

Ilustrasi: FLY:D/Unsplash

Uzone.id -- Serangan siber terhadap berbagai sektor kini semakin meluas. Digitalisasi yang ada dalam sektor industri juga membawa potensi serangan siber semakin besar peluangnya, tak terkecuali di Indonesia.

Perusahaan keamanan siber Kaspersky mencatat adanya pergeseran target ancaman serangan siber dari yang awalnya menargetkan ponsel pintar, kini sudah merambah ke perangkat kontrol industri. Ini artinya pelaku kejahatan siber telah melebarkan cakupannya menjadi lebih luas dan menyentuh sektor industri.

Di Indonesia sendiri, sumber utama ancaman terhadap komputer sistem kontrol industri atau ICS (Industrial Control System) di Indonesia antara lain internet (24,6 persen), malware yang berasal dari removable media (11,1 persen) dan file berbahaya dari tautan email (8,6 persen).

Kaspersky mengungkapkan, serangan terhadap organisasi industri selalu membawa potensi yang sangat menghancurkan, baik secara gangguan produksi maupun finansial. Selain itu, karena organisasi industri memiliki sistem informasi yang sangat sensitif, mereka cenderung menjadi target yang menarik bagi penyerang.

Baca juga: Setelah Vaksinasi, Konten Berbau 5G Bisa Jadi Incaran Hacker

“Melihat pertumbuhan dan perkembangan industri dan digitalisasi yang luar biasa di Indonesia, ada kebutuhan yang lebih mendesak untuk menjaga infrastruktur penting kita terlindungi dari para penjahat siber ini. Langkah-langkah keamanan siber yang konkret harus dilakukan saat kita merangkul manfaat Industri 4.0," kata Dony Koesmandarin selaku Territory Manager untuk Indonesia di Kaspersky kepada beberapa awak media, Selasa (15/6).

Sebagai gambaran, terhitung mulai paruh kedua tahun 2019, para ahli Kaspersky telah mengamati penurunan persentase deteksi objek berbahaya terhadap komputer ICS karena saat itu para aktor ancaman tampaknya berfokus pada serangan yang lebih bertarget.

Namun, pada paruh kedua 2020, ancaman terhadap komputer ICS kembali meningkat. Sebanyak 33,4 persen komputer ICS diserang dan meningkat secara global sebesar 0,85 persen, variasi keluarga malware yang digunakan pun meningkat sebesar 30 persen.

Dalam hal upaya serangan pada komputer ICS, otomatisasi bangunan menjadi industri dengan persentase terbesar mencapai 46,7 persen, meningkat sebanyak 7 persen dari H1 2020. Selanjutnya, minyak & gas berada di posisi kedua dengan persentase sebesar 44 persen, meningkat 6,2 persen. Lalu ada integrasi teknik dan ICS sebesar 39,3 persen, meningkat hampir 8 persen.

Baca juga: QR Code Punya Celah Keamanan, Berpotensi Unduh Malware

Adapun beberapa tips dari pakar di Kaspersky untuk menjaga komputer ICS agar terlindungi dari ancaman-ancaman siber, di antaranya:

  • Perbarui sistem operasi dan perangkat lunak aplikasi secara teratur yang merupakan bagian dari jaringan industri perusahaan. Terapkan perbaikan keamanan dan patch ke peralatan jaringan ICS segera setelah tersedia.
  • Lakukan audit keamanan reguler sistem OT (teknologi operasional) untuk mengidentifikasi dan menghilangkan kemungkinan kerentanan.
  • Gunakan solusi pemantauan, analisis, dan deteksi lalu lintas jaringan ICS untuk perlindungan yang lebih baik dari serangan yang berpotensi mengancam proses teknologi dan aset utama perusahaan.
  • Dedikasikan pelatihan keamanan ICS khusus untuk tim keamanan TI dan insinyur OT sangat penting untuk meningkatkan respons terhadap teknik berbahaya terbaru dan lanjutan.
  • Menyediakan tim keamanan yang bertanggung jawab untuk melindungi sistem kontrol industri dengan intelijen ancaman terkini.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini