Jika terus kebobolan begini, siapa yang harus disalahkan? Peretas yang terlalu jenius atau sistem keamanan yang terlalu lemah?
Melihat adanya kebocoran data yang mungkin mengganggu operasional dan membahayakan data-data penting lainnya, Bank Indonesia melakukan serangkaian tindakan termasuk berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Banyaknya kasus kebocoran data yang terjadi di Indonesia, membuat Indonesia masuk dalam tahap Red Alert terhadap serangan siber.
Melihat kejadian ini, pengamat siber, Alfons Tanujaya mengatakan bahwa kemungkinan besar sisi server yang jebol karena yang diakses adalah data dari belasan komputer.
Lagi dan lagi, kasus pencurian dan kebocoran data terjadi di Indonesia. Gak main-main, sekarang giliran Bank Indonesia yang menjadi korban peretasan.
Fitur-fitur Huawei Band 9, Cocok Buat Kalian yang Hobi Renang
Rookie MotoGP Pedro Acosta Bikin Bos Ducati Kewalahan, Ini Alasannya
Suzuki Mau Tambah Produk Mobil Hybrid di Indonesia?
Vespa World Days 2024 Digelar di Italia, Indonesia Ikut Hadir!
Kembaran Poco F6 Dirilis, Harganya Mulai Rp4,4 Jutaan
Honda Kenalkan Mobil Listrik Baru di China Ketimbang Indonesia
Fitur Filter Chat WhatsApp Bakal Pisahkan Chat yang Belum Dibaca Nih
Toyota Fortuner Hybrid Diluncurkan, Makin Badak Makin Irit
Selain MiChat, 4 Aplikasi Ini Bisa Disalahgunakan untuk Open BO
Apa itu RAM Virtual, Beneran Dongkrak Performa Smartphone?