Sang hacker membalas pesan Kominfo ini lewat akunnya di situs Breached.to. Pesannya hanya satu kalimat, tapi cukup savage dan sangat berani
Salah satu petinggi Kominfo menyerukan kepada para hacker untuk tidak melakukan serangan siber, khususnya yang menyerang data-data masyarakat.
Hingga saat ini, Kominfo sendiri belum memberikan penjelasan mengenai dari mana kebocoran data ini dimulai. Namun sumber-sumber ini bisa jadi berasal dari Dukcapil,dan operator seluler sebagai penyelenggara dan pengumpul data masyarakat.
Sebanyak 1.304.401.300 baris dengan total ukuran mencapai 87 GB dijual seharga USD50 ribu atau lebih dari Rp700 juta rupiah. Hacker menjualnya menggunakan mata uang kripto. Jika sudah begini, korban harus minta tanggung jawab ke siapa?
Menanggapi adanya kebocoran data ini, operator seluler XL Axiata dan juga Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) buka suara soal ini.
Kapten Timnas U-23 Hobi Modifikasi Vespa, Motornya Primavera 150 3V
Hypercar Listrik MG Siap Menantang Rekor Kecepatan Darat
Trafik Indosat Naik 17% Saat Lebaran Berkat Free Fire hingga TikTok
Viral Anak Kecil Ngegas Mobil Listrik Nabrak Tembok di Mal, Kok Bisa?
Review Bose Ultra Open Earbuds Ultra: Ini Baru Inovasi
Waduh, Marc Marquez Ngaku Jadi Pembalap Honda Merusak Mental
Ada Lagi Satgas Baru, Tugasnya Basmi Konten Pornografi Anak
Mengenal Robot Chery, Bisa Jadi Sales Mobil di Masa Depan
Baru Lolos TKDN, Selangkah Lagi iQOO Z9 Series Tiba di Indonesia
Daftar HP Infinix Terbaru 2024 Beserta Harga dan Spesifikasi
10 HP Android Paling Kencang Sedunia, Banyak Dijual di Indonesia
Kembaran Poco F6 Dirilis, Harganya Mulai Rp4,4 Jutaan