Selain data yang diklaim telah disebar ke situs gelap, isi pesan negosiasi antara terduga perwakilan Lockbit dan pihak BSI pun ikut tersebar ke media sosial. Pakar siber pun menganalisis apa yang bisa diambil dari percakapan negosiasi (yang berakhir gagal) tersebut.
Dalam kabar terbaru, pihak penjahat siber mengaku telah menyebarkan data-data yang mereka cuti ke situs dark web karena waktu negosiasi berakhir. Namun, di waktu yang bersamaan, BSI juga mengklaim kalau data nasabah aman.
Melihat penyerangan ransomware yang bisa terjadi ke siapapun, Pratama menghimbau para Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) untuk lebih memperhatikan serta terbuka dengan pihak BSSN apabila terdapat indikasi serangan siber di platform mereka.
Beberapa pengamat siber, termasuk pakar keamanan siber Dr. Pratama Persadha mengungkapkan kalau layanan BSI memiliki indikasi terserang ransomware akibat gangguan yang terjadi selama berhari-hari.
Dalam informasi yang dibagikan Darktracer, geng ransomware Lockbit mengaku bertanggung jawab atas gangguan yang terjadi pada layanan Bank Syariah Indonesia.
Tony Blair Main ke Kominfo: Bahas Digital ID dan Bahaya Generative AI
AS Minta TikTok Diblokir, China Balas ‘Tendang’ Dua Aplikasi Ini
Fitur-fitur Huawei Band 9, Cocok Buat Kalian yang Hobi Renang
Rookie MotoGP Pedro Acosta Bikin Bos Ducati Kewalahan, Ini Alasannya
Suzuki Mau Tambah Produk Mobil Hybrid di Indonesia?
Vespa World Days 2024 Digelar di Italia, Indonesia Ikut Hadir!
Kembaran Poco F6 Dirilis, Harganya Mulai Rp4,4 Jutaan
Honda Kenalkan Mobil Listrik Baru di China Ketimbang Indonesia
Apa itu RAM Virtual, Beneran Dongkrak Performa Smartphone?
TikTok Notes, Aplikasi Baru Saingan Instagram Tapi Mirip Pinterest
Nostalgia dengan Toyota Starlet yang Akan ‘Disulap’ jadi Mobil Listrik