Teknologi Fast-Charging Bisa Merusak Baterai Smartphone?
-
Ilustrasi. (Foto: Pixabay)
Uzone.id - Kebanyakan smartphone yang rilis belakangan ini, baik yang memiliki harga selangit maupun terjangkau, sudah dibenamkan teknologi fast-charging. Misalnya, iPhone 11 Pro dan Pro Max yang hadir dengan fast-charging 18 Watt, serta Galaxy Note 10 dan Note 10 Plus yang memiliki fast-charging 25 Watt.Mengutip Cnet, Rabu (26/2/2020) teknologi fast-charging dapat meningkatkan pengisian daya hingga delapan kali lipat dari pengisian daya konvensional dengan 5-10 Watt. Namun, apakah teknologi fast-charging bisa merusak baterai ponsel?
Masih menurut sumber yang sama, pengunaan pengisian daya dengan teknologi fast-charging tidak akan merusak baterai ponsel pintar kalian dalam jangka panjang, kecuali jika ada beberapa kelemahan teknis pada baterai atau charger.
Baca juga: Banjir Jakarta, Warganet Malah Bikin Video TikTok
Pengisian daya dengan teknologi fast-charging bekerja dalam dua fase. Fase pertama menerapkan ledakan tegangan ke baterai ponsel yang kosong atau hampir kosong menjadi 50-70 persen dalam waktu 10, 15, atau 30 menit pertama.
Dengan demikian, selama fase pertama pengisian, baterai dapat menyerap daya dengan cepat tanpa memberikan efek negatif dalam jangka panjang.
Lantas, bagaimana cara kerja pengisian sisa daya sekitar 20-30 persen berikutnya? Menurut Cnet, bagian terakhir itu adalah fase pengisian kedua, dimana produsen ponsel pintar memperlambat dan mengatur kecepatan pengisian daya baterai dengan hati-hati, atau sebaliknya, pengisian daya dapat benar-benar merusak baterai.
Baca juga: 5 Hasil Foto Bokeh Samsung Galaxy Note 10 Lite
Menurut Cnet, kalian bisa membayangkan baterai ibarat spons. Saat kalian kali pertama menuangkan air ke spons kering, spons akan menyerap cairan dengan cepat. Untuk baterai, ini adalah fase fast-charging.
Saat kalian terus menuangkan air ke spons yang semakin basah dengan kecepatan yang sama, cairan akan muncul dari permukaan. Dalam hal baterai, pengisian daya yang tidak terserap ini berpotensi merusak baterai. Kerusakan jarang terjadi, jika semua dikelola dengan baik.
Jadi, teknologi fast-charging tidak akan merusak baterai smartphone dalam jangka panjang, kecuali jika ada beberapa kesalahan teknis pada baterai atau charger.
VIDEO: Samsung Galaxy Note 10 Lite, Flagship Tapi Murah?