icon-category Digilife

Terungkap, 160 Ribu Akun Nintendo Dibobol Hacker

  • 25 Apr 2020 WIB
Bagikan :

(Ilustrasi foto: Alex Holyoake / Unsplash)

Uzone.id -- Nintendo melaporkan bahwa ada sekitar 160 ribu akun terdampak dari aksi percobaan peretasan oleh hacker yang mengakibatkan data pribadi pengguna bocor.

Pihak Nintendo mengambil langkah untuk mematikan kemampuan login ke Nintendo Account melalui Nintendo Network ID (NNID) setelah terungkap ada 160 ribu akun yang terdampak tersebut.

Mengutip berbagai sumber, Nintendo mengatakan identitas login dan password telah diambil secara ilegal oleh pihak di luar layanan mereka.

Baca juga: Nintendo Switch Diretas

Lebih jelasnya lagi, data seperti nama panggilan, tanggal lahir, negara, dan alamat email pengguna kemungkinan besar diakses oleh peretas selama aksi pembobolan tersebut. Bahkan, ada beberapa akun Nintendo yang mengalami penipuan saat melakukan sejumlah transaksi.

Gara-gara ini, Nintendo mengimbau semua pengguna agar mengaktifkan fungsi Two-Factor Authentication agar keamanan akun semakin terjaga dan aman dari serangan hacker.

Sementara NNID dari Nintendo versi lama kebanyakan digunakan untuk perangkat konsol Nintendo 3DS dan Wii U. sementara konsol Witch terbaru menggunakan sistem Nintendo Account yang paling terkini, namun tetap bisa terintegrasi dengan akun-akun lama tersebut.

Baca juga: Produksi Nintendo Switch Tersendat Karena Corona

Kabarnya, pengguna yang terkena dampak dari aksi pembobolan ini juga akan mendapat notifikasi melalui email. Nintendo sendiri turut memberi peringatan, apabila pengguna memakai password yang sama untuk akun Nintendo dan NNID, maka ada kemungkinan saldo dan kartu kredit yang didaftarkan dapat disalahgunakan di My Nintendo Store atau Nintendo eShop oleh si hacker.

Dari laporan yang beredar, ada beberapa akun yang bocor dimanfaatkan untuk membeli item digital seperti Fortnite VBucks.

Sejauh ini, Nintendo tengah melakukan sosialisasi dan mendorong para pengguna yang terkena dampak peretasan ini untuk menghubungi perusahaan agar dapat dilakukan investigasi lebih lanjut terkait riwayat pembelian dan membatalkan transaksi tersebut.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini