THR Sebentar Lagi Cair, Yuk Simak Cara Kelolanya Biar Enggak Boros

Pemerintah menetapkan agar perusahaan membayarkan Tunjangan Hari Raya atau THR kepada para pekerjanya paling lambat sepekan sebelum Lebaran. Besaran THR yang dibayarkan yakni setara upah satu bulan untuk yang masa kerjanya sudah setahun lebih dan proporsional bagi yang belum satu tahun.

Banyaknya kebutuhan menjelang Lebaran dan Ramadhan membuat pengeluaran kerap tak terkendali, ada saja kebutuhan yang harus dibeli. Sebaiknya, untuk apa saja uang THR digunakan?

Perencana Keuangan Annisa Sagita mengatakan uang THR merupakan pemasukan tambahan di luar gaji bulanan sehingga penggunaannya harus diatur dengan benar.

“Sesuai namanya, THR itu keperluannya untuk menunjang kebutuhan hari raya. Karena yang namanya hari raya pasti kebutuhan jadi membludak. Makanya ada THR,” kata Annisa kepada kumparan, Selasa (22/5).

Artinya, uang THR seharusnya dialokasikan untuk kebutuhan yang berhubungan dengan hari raya, bukan untuk memenuhi kebutuhan sekunder lainnya. Menurut Annisa, uang THR dapat di alokasikan untuk beberapa hal.

“Seperti zakat, biaya makan selama puasa dan lebaran termasuk jika saat lebaran masak banyak untuk tamu. Harga-harga (bahan pangan) pasti naik,” ujarnya.

Selain itu THR yang kita terima juga harus dialokasikan untuk memberikan THR kepada pekerja di rumah seperti asisten rumah tangga dan petugas keamanan. Budaya mudik juga seringkali membutuhkan biaya lebih sehingga uang THR juga bisa dialokasikan untuk mudik dan segala keperluannya. 

Jika semua kebutuhan tersebut sudah terpenuhi, maka menurut Annisa, THR boleh dialokasikan untuk membeli keperluan sekunder lainnya seperti baju lebaran anak-anak atau keluarga.

“Kalau masih ada sisa, walaupun umumnya sih enggak, baru bisa dipakai untuk bayar utang, nabung, investasi atau hiburan lainnya,” ujarnya.