icon-category Digilife

TikTok Buka Data Center Senilai Rp7,2 Triliun, Bukan di Indonesia

  • 06 Aug 2020 WIB
Bagikan :

Uzone.id - Pengembang aplikasi video pendek TikTok, ByteDance telah membuka data center baru dengan harga triliunan rupiah. Data center tersebut terletak di Irlandia, untuk memenuhi kebijakan Eropa yang mengharuskan TikTok menaruh server di benua tersebut.

Data center tersebut diklaim bernilai USD500 juta atau sekira RP7,2 triliun. Server itu akan menyimpan semua konten para pengguna TikTok yang berasal dari Eropa, baik video, pesan dan data lainnya yang ada di platform distribusi video pendek itu.

Baca juga: 5 Hal Soal TikTok yang Terancam Diblokir di Amerika

"Ini merupakan bukti komitmen jangka panjang kami pada Eropa. Sekaligus, ini adalah pesan penting untuk pengguna dan kreator kami sekarang," ujar Theo Bertram, Direktur Kebijakan Publik TikTok untuk Eropa, seperti dikutip dari BBC.com, Kamis, 6 Agustus 2020.

Sebelum ada data center di Eropa, semua konten dan data pengguna TikTok disimpan di server yang berlokasi di Amerika, dan sebuah server cadangan di Singapura.

Baca juga: CEO TikTok Kritik Pedas Facebook dengan Sebutan 'Tukang Jiplak'

Rencana pembangunan data center ini muncul usai Presiden Trump berencana untuk melakukan pelarangan TikTok di Amerika. TikTok merupakan aplikasi milik China sehingga dianggap punya tendensi khusus terhadap para pengguna di Amerika, sehingga disebut beresiko bagi keamanan negara itu.

TikTok memang telah membantah tuduhan itu dan sekarang sedang dirayu Microsoft untuk bisa diakusisi sedikit. Microsoft telah melamar TikTok untuk bisa bergabung dalam operasionalnya di beberapa negara seperti Amerika, Kanada, Australia dan New Zealand.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini