icon-category Auto

Tips Nyetir Mobil Matik Buat Pemula, Bukan Real Man Tapi Nyaman

  • 04 Sep 2018 WIB
Bagikan :

Uzone.id - Saatnya kaki kiri nganggur. Ya dijaman serba susah kayak begini, efisiensi di berbagai sektor jadi penting. Termasuk penggunaan kaki untuk nyetir mobil.

Bayangin gaes, nyetir mobil itu emang benar-benar kegiatan yang makan banyak effort, mulai dari isi kepala dan mata, telinga, sampai kedua lengan dan kedua kaki, semua bekerja disaat bersamaan.

Nah, hadirnya mobil bertransmisi matik, setidaknya bisa mengurangi satu kaki untuk bekerja..

Jadi hare gene anekdot "Real man use three pedals" kayaknya udah gausah dianggap serius, karena yang penting nyaman, bukan gengsi.

Itu kenapa mobil matik populasinya terus bertambah dan makin banyak pabrikan yang menawarkan komposisi mobil matiknya lebih banyak dibanding manual.

Nah, karena masih banyak orang-orang kayak kalian, yang selama ini pakai mobil manual dan ragu mau move on ke transmisi matik.

Oiya, golongan jenis ini juga bisa kita anggap pengguna mobil matik pemula gaes.

Sebenernya meski sudah punya basik nyetir mobil, justru kaum-kaum 'urbanisasi transmisi' ini yang agak sulit adaptasinya.

Padahal, nyetir mobil matik itu jauh lebih mudah dan praktis dan tentu aja aman. Tapi kalau kalian beranggapan nyetir mobil matik cuma gas-rem-gas-rem aja? Kalian salah.

Kenali Jenis Transmisi Matiknya

Pada dasarnya transmisi matik menggunakan 3 komponen utama, yakni torque converter, planetary gear unit, dan hydraulic control unit.

Planetary gear berfungsi untuk mengubah tingkat kecepatan dan torsi sebagaimana halnya dengan roda gigi pada transmisi manual.

Untuk mengubah level kecepatan pada sistem matik, digunakan mekanisme gesek dan tekanan minyak transmisi otomatis.

Ada banyak jenis transmisi matik. Namun yang umum dijual di Indonesia aja ya, ada tiga jenis.

Matik konvensional. Matik jenis ini bekerja berdasar jumlah gigi. Makin banyak giginya, karakter berkendaranya makin asik.

Misal, mobil matik 4 speed akan sering mengeluarkan bunyi derung mesin dibanding transmisi 6 speed, karena perpindahan giginya lebih cepat.

Kemudian transmisi CVT. Nah, yang ini gak pakai gigi. Tujuannya, ya itu tadi makin menambah kenyamanan karena gak ada perpindahan gigi sama sekali. Yamaha Mio tau? Nah mirip begitu.

Ketiga, transmisi AMT (Automatic Manual Transmission). Bukan karena galau ya, jadinya matik juga, manual juga.

alt-img

Jadi transmisi ini dikembangkan untuk mengantisipasi harga, karena biaya produksinya jauh lebih murah dari transmisi matik beneran.

Transmisi AMT sederhananya adalah transmisi manual yang dibuat jadi matik, dengan menghilangkan kopling dan menggantinya sama modul elektrik.

Transmisi ini ada di Suzuki Karimun Wagon R dan Wuling Cortez.

Kenali Fitur dan Tombolnya

Paling umum di mobil bertransmisi matik, di tuas transmisinya ada beberapa indikator.

Kalau transmisi manual kan pindah-pindahin tuasnya berdasar angka gigi, sebenernya matik juga begitu, cuma disederhanakan.

Semua gigi maju, dikumpulkan pada indikator D. Sementara kalau mau mundur pindah ke R.

Asiknya, transmisi matik punya gigi khusus parkir, yakni P. Kecuali transmisi AMT gak ada posisi P, jadi kalau gak dipake pindahkan aja ke N.

D maju, R mundur, P parkir. Dah segitu aja. Mudah, simpel, anti ribet.

Tapi biasanya beberapa jenis mobil ada yang nambahin fitur. Mulai dari indikator D1, D2. Fungsinya, membatasi perpindahan gigi berdasarkan angkanya.

Maksudnya, kalau D1 ya cuma gigi satu, kalau D2 ya cuma sampai gigi dua. Karena kalau D, artinya semua jumlah gigi bisa bekerja.

alt-img

Gunanya untuk di tanjakan curam. Biar gigi gak terus pindah ke gigi atas yang bikin tenaga mobil loyo untuk nanjak. Makanya dibatesin cuma sampai gigi dua. Biar nanjaknya josss..

Ada juga indikator kaya (-) dan (+), kalau itu gunanya untuk memindahkan gigi secara manual, meski tetep tanpa kopling, macam motor bebek.

Pabrikan menyebutnya Tiptronic. Bisa dioperasikan dari tuas transmisi, atau lebih keren pakai paddle shifter.

Kemudian yang gak kalah penting, fitur Shift Lock. Ini gunanya kalau parkir tapi mau posisi gigi netral.

Kalau transmisi manual kan enak, tuas transmisi mau diposisi mana aja saat markir, kunci bisa dicabut.

Nah kalau transmisi matik, kunci baru bisa dicabut kalau posisi tuas transmisi di P, bukan di N. Buat keamanan gaes..

Ubah Mindset Tangan dan Kaki kiri

Saat nyetir, sebenernya ga ada beda antara mobil matik dan manual. Malah sebenernya, mobil matik bisa lebih konsen, karena gak banyak anatomi tubuh yang ikut bekerja bersamaan.

Terutama kaki kiri, ini bener-bener nganggur, karena gak perlu lagi injak-injak pedal kopling.

Cuma buat pemula kudu hati-hati. Biasanya, karena reflek kaki kiri bekerja, di mobil matik itu kaki malah menginjak pedal rem, hasilnya? Mobil bisa berenti mendadak, karena gak biasa ngerem paki kaki kiri.

Bayangin aja, biasa nginjak pedal kopling yang keras dan dalam, tetiba pedal rem yang diinjak.. ciiiieeett..

Itu sering kejadian pada sopir mobil matik pemula.

Jadi kalau bisa, perhatikan kaki kirinya. Biasanya mobil matik menyediakan footstep tambahan pengganti pedal kopling. Nah, pastikan kaki kiri kalian terparkir disitu, jangan kemana-mana.

Kalau masih liar juga pergerakan kaki kirinya, dinaikkan aja ke kursi atau ke konsul tengah sekalian. Kan mobil matik, gak pakai kopling, kaki kiri nganggur deh..

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini