icon-category Auto

Viral Pertalite Cuma Punya RON 86, Hati-hati Kena Kampanye Hitam

  • 10 Oct 2022 WIB
Bagikan :

Uzone.id - Produk Pertamina lagi-lagi kena kampanye hitam di sosial media. Baru-baru ini, ada unggahan yang menampilkan sebuah alat menunjukkan bahan bakar Pertalite memiliki RON 86, bukan RON 90 yang menjadi angka oktan standarnya.

Postingan itu pun menjadi viral dan sempat nongkrong di posisi teratas trending topic Twitter di Indonesia. Tak sedikit netizen yang langsung meluapkan rasa kecewa terhadap Pertamina setelah melihat postingan tersebut.

Namun, sebetulnya alat pengukur oktan yang terkandung dalam bahan bakar itu bukan isu baru.

Akun YouTube Bensin Kita sudah membahas hal ini melalui tayangan video berjudul "Dampak BBM Pertamina Oktan Tinggi Terhadap Mesin".

alt-img
Foto: Twitter

BACA JUGA: Honda Luncurkan CB750 Hornet, Torsi Meningkat Drastis

Video yang diunggah pada 24 Juni 2020 itu sudah ditonton 7.187 kali dan mendapat 113 likes.

Dalam narasinya, seorang pakar asal Institut Teknologi Bandung (ITB) bernama Dr. Ing. Ir. Tri Yuswidjajanto Z menjelaskan bahwa dirinya memiliki keahlian dalam konversi energi, termasuk di dalamnya adalah bahan bakar dan pembakaran.

"Konsep angka oktan adalah bilangan yang menunjukan ketahanan terjadinya knocking. Kalau diibaratkan seperti manusia, maka oktan yang tinggi (RON 98) adalah orang yang penyabar atau tidak mudah meledak-ledak," kata Tri dalam penejelasannya.

Dia menambahkan, "sedangkan oktan yang rendah adalah orang temperamental (mudah meledak)."

Maka demikian, reaksi oktan tinggi atau oktan rendah terhadap mesin akan berbeda. Kalau nilai oktan tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan kendaraan, mesin bisa mengalami knocking dan bahkan bisa kehilangan performa, "cepat rusak lagi" ungkapnya.

Mesin bernama Coordinating Fuel Research (CFR)

Tri mengatakan bahwa mesin standar internasional yang digunakan untuk mengukur kadar oktan bernama Coordinating Fuel Research (CFR).

Mesin tersebut juga biasa dipakai Pertamina untuk mengukur angka oktan bahan bakar. Menurutnya, dalam mengukur sampel bahan bakar dengan mesin CFR tidak sembarang orang, cuma operator yang memiliki sertifikat yang bisa mengoperasikannya.

Cerita dalam video kemudian membahas alat yang sama persis dengan alat yang viral saat ini. Dalam video juga menunjukkan bensin yang memiliki RON 98 atau sejenis Pertamax Turbo saat diuji pakai alat tersebut menunjukkan angka 87. 

BACA JUGA: Skutik Listrik BMW C0E04 Meluncur, Harga Nyerempet Innova

Kemudian, hasil pengujian RON 98 pada mesin CFR menunjukkan angka 98,29. Itu berarti lebih tinggi dari standar.

Tri lalu membeberkan kenapa hasil uji bisa berbeda antara alat biasa dengan mesin CFR.

"Mesin CFR adalah alat uji oktan standar internasional dengan cara kerja menduplikasi pembakaran mesin sehingga bisa membuktikan ketahanan bahan bakar terhadap ngelitik," kata dia.

Sedangkan, imbuhnya, kalau alat oktan yang bekerja di pasaran - seperti alat yang dipakai untuk menguji Pertalite yang viral di media sosial- punya prinsip kerja kimia fisika bahan bakar yang datanya sudah masuk dalam database memori alat, sehingga hasilnya tidak bisa dijadikan acuan.

Jadi guys, mungkin kita harus bijak saat menerima informasi semacam ini.

Jangan sampai kita dengan mudahnya jadi sasaran kampanye hitam dari individu atau sebuah kelompok yang memanfaatkan situasi seperti sekarang.   

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini