icon-category News

Warga Brebes Punya Koleksi Fosil Hewan Purba

  • 06 Oct 2016 WIB
Bagikan :
alt-img

Ribuan benda menyerupai batu dan tulang belulang berceceran di lantai sebuah ruangan berukuran sekitar 10x15 meter. Sebagian benda-benda itu ditata di rak besar dan terbuka dan beberapa di antaranya diletakkan di etalase kecil. Benda-benda itu bukan sembarang, melainkan fosil yang sudah berumur jutaan tahun.

Adalah Rizal Rafli, seorang warga Desa Kalierang, Kecamatan Bumiayu, Brebes, yang mengumpulkan fosil tulang-belulang hewan purba yang ditemukan dari berbagai situs yang berlokasi di Brebes bagian selatan itu. Selama tiga tahun lebih, dia yang dibantu oleh tetangganya, Karsono, melakukan pencarian dengan menyusuri sungai dan hutan belantara di dua kecamatan yakni Bumiayu dan Tonjong. Rizal menamakan komunitas mereka dengan nama Tim Buton (Buton=Bumiayu dan Tonjong).

“Kami juga dibantu oleh warga setempat. Mereka yang setiap hari pekerjaannya memang ke hutan datang ke kami dan menyerahkan fosil-fosil ini,” kata Rizal saat ditemui Tempo di kediamannya di Jalan KH. Ahmad Dahlan, Bumiayu, tepatnya di depan RSUD Bumiayu.

Selama tiga tahun itu, Rizal dan Karsono berhasil mengumpulkan 3.000 lebih fosil dengan berbagai jenis dan ukuran. Lantaran tidak ada tempat lain, keduanya berinisiatif mengumpulkan fosil-fosil tersebut di garasi mobil, yang terletak di belakang rumah Rizal. “Karena belum ada tempat, ya kami letakkan di sini saja," kata Rizal yang juga pemilik toko pakaian dan busana di Bumiayu. "Kami menyebut ini sebagai museum mini."

Rizal mengatakan, fosil yang dia temukan sudah berusia lebih dari 1,5 juta tahun. Hal itu berdasarkan penelitian yang dilakukan Balai Arkeologi Yogyakarta pada Juni lalu. Salah satu koleksi fosil yang paling tua adalah Sinomastodon, yaitu spesies mamalia bergading besar yang mirip seperti gajah. Menurut Rizal, fosil itu diperkirakan sudah ada sejak 1,5-2 juta tahun yang lalu.

Agustus lalu, fosil sinomastodon juga ditemukan di Sungai Glagah, Desa Kutamendala, Kecamatan Tonjong. Untuk mengangkat fosil ini, kata dia, butuh biaya sekitar Rp 10 juta dan melibatkan puluhan orang yang dipimpin oleh Tim Arkeologi Sangiran (Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran, Sragen, Jawa Tengah). “Untuk fosil sinomastodon ini kami berhasil mengangkat 35 persen, dengan 27 fragmen yang terdiri dari rahang dan gigi, tulang ekor, dan tulang belulang,” kata Karsono.

MUHAMMAD IRSYAM FAIZ

Berita Terkait:

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini