Mobil Pakai Premium atau Pertalite, Mau Irit Malah jadi Boros
Honda Mobilio modifikasi (Foto: Tomi Tresnady / Uzone.id)
Uzone.id - Banyak pemilik mobil memilih bahan bakar premium atau pertalite untuk mobilnya demi mengejar irit duit. Padahal, mobil tersebut menggendong mesin modern yang butuh asupan RON minimal 92.Pilihan itu sah-sah saja, namun ke depannya mungkin kamu akan direpotkan dengan perawatan atau bahkan kamu bisa membayar lebih mahal ketika asupan bahan bakar ke mesin mobil menjadi boros.
Hal itu dijelaskan oleh Teguh Irmansyah, pemilik bengkel TM Speed di Jalan Point Mas, Mampang, Depok, Jawa Barat, saat berbincang santai dengan Uzone.id.
BACA JUGA: Penjualan Sedan Boncos, Ford Ganti Fusion dengan Bronco
Teguh bercerita, ada juga pemilik yang menjadikan mobilnya jadi taksi online sehingga pilihan bahan bakar jatuh pada jenis premium atau pertalite karena bisa menekan ongkos.
“Dengan kondisi premium sama pertalite timbalnya tinggi, jadi kalau gue analisa kondisi-kondisi mobil sekarang itu kenapa sering banget tenaganya kurang, ditambah lagi kok boros, sudah gak ada larinya, boros. Dia pakai premium, dia pakai pertalite, oke kalau pembahasannya seperti itu dia lebih irit dari dia pakai pertamax atau pertamax turbo,” kata Teguh.
Dia menjelaskan lebih lanjut,”Kalau di ruang mesin terjadi penumpukan kerak gara-gara timbal dari premium atau pertalite, di situlah akhirnya pembakaran tidak sempurna, tenaganya kurang, akhirnya mobilnya ngelitik, jadi berat. ‘Gue udah ngegas full nih, tapi akhirnya tenaga gak ada.’ Jadi bahan bakarnya udah ngocor tapi gak ada tenaga, ini problemnya (mobil pakai premium atau pertalite).”
Teguh menyarankan agar perlakuan terhadap mesin mobil sesuai dengan rekomendasi pabrik. Untuk mesin produksi sekarang memang butuh oktan tinggi, minimal RON 92.
“Jadi kenapa kita harus pakai oktan lebih gede, si ruang bakar itu optimal harus bersih. Kalau misalnya dia sudah bersih, ruang bakarnya bersih, bahan bakarnya bagus, kompresinya juga bagus, mobil selain dia enak, enteng, pasti irit,” kata dia.
Teguh mengakui banyak keluhan yang disampaikan kepada dirinya berbeda-beda. “Dari temen-temen misalkan gue pakai pertalite, gue pakai pertalite, ada juga pakai pertamax tapi kenapa jadi lemot. perlakuannya berbeda terhadap mobil.”