Sponsored
Home
/
Health

Tayangan Alay Ternyata Beri Dampak Buruk ke Anak

Tayangan Alay Ternyata Beri Dampak Buruk ke Anak
Preview
Birgitta Ajeng14 March 2018
Bagikan :

Uzone.id - Baru-baru ini, beberapa artis nasional seakan-akan saling menyerang di media sosial terkait acara televisi alay. Beberapa kalangan menggambarkan beberapa tayangan hanya mengandung lelucon dengan unsur bullying, seperti menghina fisik dan berkata kasar.

Karena itu, mereka melabeli tayangan tersebut sebagai acara televisi alay. Lantas, apakah ada dampak buruk pada anak bila menonton tayangan alay secara terus-menerus?

Menurut Aurora Lumbantoruan, MPsi.Psi, psikolog klinis, setiap tayangan memiliki pengaruh terhadap anak. Jika anak sering terpapar atau sering menyaksikan acara tersebut, dampak secara langsung yang terjadi yaitu anak menyerap informasi dari tayangan tersebut.

“Anak juga mengimitasi gaya para selebritas atau tokoh dalam tayangan tersebut, tanpa memahami makna (value) dari kata maupun gaya yang cenderung negatif. Misalnya, ketika mengejek atau merendahkan orang,” kata Aurora kepada Uzone.id.

Balita cenderung mudah meniru, karena memiliki perkembangan bahasa yang cepat. “Misalnya, ada kata-kata unik, baru, dan ditonjolkan atau diulang-ulang, anak cenderung mengikutinya,” ujar Aurora.

Faktor lingkungan juga sangat memengaruhi anak. Maksudnya, anak akan lebih terpengaruh kalau lingkungan di sekitar anak (misalnya, orang tua atau teman di sekolah) juga berperilaku seperti yang ada di tayangan tersebut.

Memang banyak riset mengatakan bahwa tayangan televisi memberikan dampak pada anak. Tapi, Aurora menekankan bahwa orang tua juga berperan dalam hal itu.

“Termasuk dalam hal mengawasi dan memberi akses. Sebab kalau tidak diberi akses, atau misalnya cuma sekali nonton, anak juga tidak akan menyerap. Tapi kalau terus-terusan dan tidak dibatasi, anak bisa terbawa,” ungkap Aurora yang juga pendiri KEARA Konsultan Psikologi, Jakarta.

Jadi, orang tua punya peran penting dalam menyaring informasi yang diserap oleh anak. Anak lebih mudah menyerap, kalau orang tua juga bertindak seperti para selebritas di tayangan alay. Anak lebih mudah meniru hal negatif di tayangan alay, bila orang tua juga menonton dan menikmati acara tersebut secara rutin. 

populerRelated Article