Home
/
Automotive

Community Week: Sejarah Komunitas Itasha Indonesia Terbentuk

 Community Week: Sejarah Komunitas Itasha Indonesia Terbentuk

Kiri-kanan: host Tomi Tresnady bersama narasumber Michael, Fikri dan Anggara dari Ita Indonesia (Foto: Uzone.id)

Tomy Tresnady04 February 2022
Bagikan :

Uzone.id - Penyuka anime atau manga wajib tahu keberadaan komunitas Itasha atau Itansha yang berada di Indonesia.

Itasha sendiri komunitas otomotif yang punya ciri khas menempelkan stiker tokoh anime atau manga di mobil mereka, sedangkan Itansha untuk sebutan bagi komunitas yang menghiasi tokoh anime pada sepeda motor mereka.

Tiga orang narsumber yang mewakili komunitas Ita Indonesia, yakni Michael, Fikry dan Anggara saat berkunjung ke redaksi Uzone.id, baru-baru ini, menceritakan eksistensi mereka di Indonesia selama ini.

BACA JUGA: Kota Virtual ‘Lokaborasi’ Bikinan LinkAja, Bisa Jajan Sampai Nonton Musik

Preview
Foto: Uzone.id

Fikri mengulas kembali sejarah Itansha saat masuk ke Indonesia pada tahun 2013. Menurutnya, saat itu dua orang bernama Michael Sukiman dan Edwin bertemu di sebuah event besar bertema Jepang di Jakarta.

Kebetulan dua orang itu sama-sama hobi otomotif. Mereka lalu punya ide bagaimana mengaplikasikan hobi anime namun diterapkan juga di mobil.

“Akhirnya mereka membuat komunitas yang bernama Itasha Indonesia,” kata Fikri.

Michael menyambungkan omongan Fikri, menurutnya, Ita dalam bahasa Jepang punya arti sakit, sedangkan Sha artinya mobil.

“Itasha itu artinya mobil kayak kalo misalnya kita ngeliat tuh kita yang ngerasa sakit duh mobil kok dibeginiin, tapi ada kesenangan tersediri buat kita bisa pasang stiker-stiker kayak gini,” kata Michael, yang mendandani mobil Mitsubishi Lancernya dengan karakter game anime Scathach.

Menempelkan stiker anime pada mobil maupun motor, Fikri punya alasan lain, yakni biar dunia tahu kalau mereka suka anime juga.

Menurutnya, kalau melihat kendaraan warnanya kalau gak warna hitam, putih atau silver. Dia menilai warna-warna itu bikin bosa sehingga komunitas Itansha atau Itasha ingin ada sedikit warna dalam hidup kita.

“Biasanya kami mengaplikasikan untuk menunjukkan rasa kecintaan atau kesukaan kami, kayak kultur-kultur Jepang, kayak manga, anime, video game juga. Itu kami aplikasikan ke dalam decal, yaitu stiker. Jadi, buat nunjukin kalo kami tuh beda dari yang lain,” terang Anggara.

Dia menyebut sepeda motor di komunitasnya yang ditempel stiker anime macam Yamaha MT25, Yamaha R25, dan ada juga sepeda motor bebek.

Preview
Foto: Uzone.id

Jadi, stiker harus ditempel pada kendaraan. Sepeda gowes masih bisa ditempel stiker anime.

“Palingan yang kurang sepeda aja ya, yang (mobil) LCGC aja bisa dipasang, berlaku dari semua jenis kendaraan ada suv, kecil besar yang penting kalau anda suka atau cinta, ya sudah aplikasikan saja. Emang dilihat orang sakit ya, tapi itulah yg membuat keunikan kami berbeda daripada orang lain,” tutur Anggara.

BACA JUGA: Makin ‘Gila’, China Bikin Teknologi Rahim Buatan dan Robot Perawat

Berapa biaya stiker untuk mobil atau motor?

Michael mengungkapkan, untuk print dan pakai bahan yang bagus meskupun kecil namun kualitasnya lumayan bagus bisa pakai oracal.

Untuk mendandani mobilnya pakai stiker kurang lebih total habis Rp4,5 juta untuk semua sampai printilan kecil.

Untuk gambar animenya tidak bisa sembarangan comot di Google. Kata Michael, itu bisa melanggar hak cipta. Setidaknya, bisa saja meminta izin kepada artis yang membuat gambar anime tersebut.

“Soalnya kalo kita gak comission gitu juga gambarnya bakal pecah-pecah karena belum tentu gambar yang kita ambil dari Google pas kita gedein banget kan satu kap mesin mobil atau nggak satu bodi samping gitu, itu pecah-pecah, kotak-kotak, piksel-piksel. Nah, itu kan gak bagus di mata, terus kitanya udah buang duit pas hasilnya kaya gitu,” kata Michael.

Menurutnya, orang yang bisa menggambar paling banyak di Jepang dan Amerika Serikat. Kalau orang Jepang biasanya mematok harga agak mahal, begitu juga di Amerika.

“Udah di-print desainnya semua gitu, pengaplikasiannya pasang stikernya itu Rp500 ribu hingga Rp1 juta, kurang lebih lah. Jadi total-total mungkin Rp4,5 (juta dengan) tambah USD220,” beber Michael.

Memilih artis Amerika dan Jepang untuk menggambar anime bukan berarti di Indonesia tidak ada. Namun, kata Michael, artis yang bisa menggambar karakter yang diinginkannya adanya di sana.

Anggara menilai, ini bisa jadi peluang bagi orang Indonesia untuk menekuni gambar anime, terutama industri kreatif desain grafis.

Itu tadi untuk stiker yang dipasang di mobil. Untuk stiker untuk sepeda motor, Fikri menyebut angka sekitar Rp1 jutaan.

Di harga segitu, paling mahal bahan stiker dan harus bikin cetakan dua kali. Pertama cetak base motornya dan kedua cetak karakter animenya.

”Jadi buat base motornya beda stiker jadinya. Base awalnya tuh hampir habis 700-800 untuk cetak karakternya aja itu bisa Rp300 ribu sampai Rp400 ribu. Untuk finishing saya pakai stiker reflektif, jadi kalo misalkan ditembak cahaya nanti dia bakal bercahaya. Saya kan pengen kelihatan unik aja di jalan gt kalolagi malam motornya nyala kalo ditembak cahaya,” kata Fikri.

populerRelated Article