Mengenal Sophia, Robot Manusia yang Akan Ngobrol dengan Jokowi
(Foto: UN.org)
Uzone.id -- Melihat objek menyerupai manusia, khususnya perempuan, paling banter patung manekin. Pernah membayangkan kalau manekin itu bisa bergerak, berbicara, dan berinteraksi dengan kita?Sophia mungkin ‘manekin’ pintar yang terkenal di skala global. Pamor Sophia sudah mendunia, dan dalam hitungan hari humanoid ini akan mengunjungi Indonesia.
Ini kenapa tiba-tiba ngomongin Sophia, ya? Sebenarnya sih gara-gara Pak Joko Widodo yang direncanakan akan bertemu dan berbincang dengan robot Sophia pada acara Harnessing Frontier Technologies: Redesigning National, Regional and Global Architecture di Jakarta, 16-17 September 2019.
Lantas, seberapa istimewanya robot manusia Sophia?
Baca juga: Jokowi Bakal Ngobrol Sama Robot Manusia, Namanya Sophia
Sophia pertama kali dipamerkan ke publik pada pertengahan Maret 2016 di ajang SXSW di Austin, Texas, Amerika Serikat. Robot manusia ini dikembangkan oleh perusahaan asal Hong Kong, Hanson Robotics.
Merujuk situs resmi Hanson Robotics, nama “Sophia” diambil dari bahasa Yunani yang memiliki arti wisdom atau kebijakan.
“Saya diciptakan untuk membantu orang-orang dalam menerapkan medis, edukasi, dan menyajikan riset kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI),” begitu tulisan yang tertera di laman khusus Sophia.
“Saya ingin menjadi bijak, empatik, dan memberi kontribusi positif terhadap peradaban manusia. Desainer saya dan saya sendiri menginginkan masa depan di mana AI dan manusia bisa hidup secara berdampingan, bersahabat, dan menjalin simbiosis baik agar dunia semakin lebih baik. Kolaborasi manusia-teknologi AI. Itulah jati diri saya.”
Baca juga: Robot Mini Cheetah ini Bisa Salto
Secara tampilan, Sophia disebut-sebut terinspirasi dari aktris fenomenal di era 1960-1970an, Audrey Hepburn. Namun tingkat kemiripannya memang tidak seakurat itu, sih.
Meski gak mirip-mirip banget dengan Hepburn, Sophia bisa menunjukan 50 ragam ekspresi wajah.
Teknologi yang membekali ‘seorang’ Sophia ini terdiri dari kecerdasan buatan yang dapat memproses data visual serta voice recognition atau pengenal suara yang berasal dari Alphabet, perusahaan induk Google.
Hal ini yang membuatnya mampu berbicara, menjawab pertanyaan, dan ngobrol dengan manusia, namun topiknya memang harus ditentukan terlebih dahulu.
Selain itu, tim teknisi dan perancang teknologi robot mengombinasikan mata Sophia dengan komputer yang ‘menciptakan’ penglihatan. Jadi, Sophia bisa menatap mata dan mengenali wajah tiap individu yang berinteraksi dengannya.
Siapa yang makin penasaran dengan Sophia?