Home
/
Gadget

Dagdigdug Pabrik Perakitan iPhone karena Corona

<i>Dagdigdug</i> Pabrik Perakitan iPhone karena Corona

-

Susetyo Prihadi11 February 2020
Bagikan :

Ilustrasi pekerja Foxconn (Foto: Wall Street Journal)

Uzone.id - Otoritas lokal China membantah soal kabar yang menyebutkan bahwa mereka melarang karyawan Foxconn bekerja karena wabah virus corona yang semakin parah.

Distrik Longhua Shenzhen, tempat pabrik terbesar Foxconn berada, mengatakan dalam sebuah pernyataan di akun resmi WeChat bahwa laporan-laporan itu tidak benar dan bahwa ia masih melakukan pengecekan, menambahkan bahwa perusahaan akan memulai kembali produksi setelah inspeksi selesai.

Sementara untuk melakukan pencegahan, ribuan pekerja yang bekerja di pabrik-pabrik Foxconn perlu mengenakan masker, menjalani pemeriksaan suhu, dan mematuhi sistem makan yang dianggap aman, katanya dalam pernyataan itu.

Baca juga: Foxconn Sudah Tutup Pabrik di China

"Kami akan mengumumkan kepada publik situasi produksi kembali perusahaan pada waktu yang tepat," tambahnya, seperti dikutip IT News.

Foxconn sendiri mengatakan dalam pernyataan melalui e-mail kepada Reuters bahwa jadwal operasi untuk fasilitasnya di China akan mengikuti rekomendasi dari pemerintah daerah, tetapi menolak mengomentari fasilitas produksi tertentu.

Selain di Shenzen, Foxconn juga punya pabrik terletak di kawasan lain. Namun, nasibnya lebih buruk.

Baca juga: Penjualan Xbox baru dan PS5 Tertunda karena Virus

Foxconn, perusahaan China yang selama ini menjadi mitra Apple untuk memproduksi iPhone dikabarkan masih menutup pabriknya di Zhengzhou. Penyebabnya, tak lain dan tak bukan, karena penyebaran virus corona.

Foxconn sudah menutup operasional pabrik sejak tahun baru China pekan lalu, namun hingga hari ini pabrik tersebut belum kembali beroperasi.
Menurut CultofMac, Foxconn menutup pabrik karena perintah pemerintah Zhengzhou, Foxconn sangat serius menanggapi perintah tersebut.

Dalam memo internal yang bocor ke media, Foxconn menyatakan "Pelanggaran atas pencegahan dan pengendalian pandemik berpotensi terancam hukuman mati."

populerRelated Article