Nongkrong di Go-Food Festival GBK, Suasananya Bikin Betah!
Uzone.id -- Jarang-jarang gue datang ke acara kuliner dengan konsep acara yang dibikin serba ceria, penuh warna, cozy, dan… outdoor. Kebanyakan, kalau ada festival kuliner diadakannya di tempat indoor seperti mal atau bahkan convention hall yang dilengkapi oleh pendingin udara.
Harusnya sih, nggak perlu heran ketika dengar Gojek sebagai perusahaan teknologi kepikiran membuat acara berbau kuliner. Gimana nggak, salah satu layanannya yang paling sering dipakai oleh konsumen, Go-Food, itu sudah menampung ribuan mitra, merchant dan UMKM lokal.Dengan penuh percaya diri, Gojek mengusung pesta kuliner perdana bernama Hari Kuliner Nasional (Harkulnas) sejak 9 sampai 13 Mei besok. Acara ini diramaikan oleh Go-Food Festival, yang isinya tentu saja stan-stan makanan dari merchant Go-Food.
GO-Food Festival ini diadakan di 9 lokasi, gaes. Acara ini berlangsung di Grand Galaxy Park Bekasi, kemudian ada juga di Cirebon Super Block Mall, Bale Binarum Bogor, Palembang Indah Mall, Eatout Karebosi Link Makassar, dan Grand City Mall Surabaya.
Sementara di daerah Jakarta, ada di Pasaraya Blok M, PasarMOI Kelapa Gading, dan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan.
Kebetulan, gue berkesempatan mengunjungi Go-Food Festival di GBK pada 9 Mei kemarin. Kata VP of Corporate Communication Gojek Indonesia, Michael Reza Say, festival yang di GBK bisa dibilang adalah flagship-nya, karena ukuran venue yang paling besar dengan merchant terbanyak, sekitar 100 merchant.
Selain karena festival ini bertujuan untuk memperkuat UMKM di dalam ekosistem merchant kuliner offline, acara ini juga sebagai perkenalan lebih luas lagi tentang pembayaran pakai Go-Pay langsung di tempat.
Jadi begini lah kisah gue ketika pertama kali mengunjungi Go-Food Festival di GBK… Sehabis parkir, awalnya gue sangsi apakah benar ini lokasinya, karena dari jauh belum terlalu ramai oleh pengunjung, tapi dilihat dari dekorasinya, cukup meyakinkan kalau tempat itu memang sedang digelar acara.
Setelah menyusuri jalan, terlihat lah logo khas Gojek. Sore itu matahari cukup terik, tapi karena banyak pohon, jadinya adem. Dari jauh, sudah bisa terlihat konsep desain festival ini yang begitu youthful, cheerful, dan wonderful. Halah, maksa… Eh, tapi serius gaes.
Ada banyak balon, signage kayu, lalu gazebo mini warna merah untuk orang-orang makan sambil ngobrol. Selain itu, ada juga hammock warna-warni yang diikat di pohon. Kalau kamu mau bersantai tidur-tiduran sambil baca buku, pasti betah.
Kemudian, tempat duduk yang nggak kalah nyamannya adalah di rerumputan utama, yaitu bean bag warna-warni lengkap dengan meja kecil. Konsep seperti ini benar-benar mampu menggaet anak-anak muda seperti kamu untuk nongkrong lebih lama. Gojek pun nggak lupa menyediakan banyak tempat sampah agar lingkungan venue tetap bersih.
Di seberang area bean bag, ada puluhan merchant dari Go-Food yang siap berjualan. Nggak cuma makanan berat, tapi ada juga cemilan seperti pisang bakar sampai bola ubi, serta minuman segar yang manis.
Konsep stan mereka juga seru, karena bukan sekadar tenda biasa yang ujung-ujungnya bikin kepanasan. Stan mereka berkonsep small shop gitu, bangunan kecil yang kokoh dengan pilihan warna merah. Di berbagai sisi area merchant, dilengkapi gazebo dan lampu-lampu kecil. Kesan festive-nya dapet banget, seperti berada di karnaval.
Ketika keliling venue, gue beberapa kali berdecak, “wah, seru amat konsep begini.”
Nggak afdol rasanya kalau gue ke sana cuma mejeng atau selfie-selfie nggak jelas (gue bahkan beneran nggak sempet selfie, sih). Gue memutuskan mencoba beli makanan di sana. Selain karena perut memang keroncongan, itu menjadi perdana gue membayar transaksi pakai Go-Pay secara langsung.
Gue memilih beli ayam geprek sambal matah di merchant bernama I Ayam Geprek. Setelah nanya-nanya sedikit, ternyata memang tiap merchant yang sudah menjadi mitra di Gojek, diberi QR Code masing-masing untuk proses pembayaran pakai Go-Pay.
Caranya pun gampang banget. Kalau sudah tahu berapa nominal yang harus dibayar, kamu tinggal buka aplikasi Gojek di ponsel. Lalu pilih “Scan QR”. Layar ponsel kamu akan terbuka dalam format kamera untuk memindai QR Code yang disediakan si restoran tersebut.
Setelah memindai QR Code dan aplikasi Gojek berhasil membacanya, kamu akan diarahkan ke tampilan input nominal harga yang musti dibayar. Kemarin makanan gue harganya Rp25 ribu, jadi gue masukan “25.000”. Habis itu, gue klik “Confirm”, dan diarahkan lagi ke laman transaksi. Tadaaa! Selesai deh, gue sudah membayar makanan itu pakai Go-Pay.
Menurut penjelasan penjual I Ayam Geprek, setelah gue sukses membayar pakai Go-Pay, pihak merchant akan mendapat pesan SMS dari Gojek tentang konfirmasi pembayaran tersebut. Kalau kamu berkunjung ke sini dan saldo Go-Pay kamu kurang, ada stan khusus untuk mengisi ulang saldo kamu, gaes.
Setelah makanan gue jadi, gue duduk di area bean bag. Untung banget memang, hari itu cuaca sedang cerah dengan angin sepoi-sepoi. Daerah Jakarta yang sering nggak ramah bagi kita untuk menghabiskan waktu lama-lama di outdoor karena polusi dan terik matahari super menohok, kali itu gue benar-benar bisa menikmati waktu yang lama hanya untuk duduk sambil makan ayam geprek super pedas level 1 itu.
Ketika langit semakin gelap sekitar pukul 17.30 WIB, gue coba beli cemilan bola ubi di sana. Sembari menunggu, gue duduk di gazebo mini. Lampu-lampu kecil sudah mulai menyala dan suasananya malah bikin tambah betah.
Setelah kelamaan bengong saking ademnya, akhirnya gue menyusuri jalan setapak menuju arah keluar. Senyam-senyum karena kenyang dan happy, sekaligus buru-buru karena lupa ada deadline.