Sugoi Desu ne, Nippon!
Uzone.id - Patah hati. Itulah yang gue alamin ketika wasit meniup peluit panjang untuk mengakhiri pertandingan babak 16 Besar antara Jepang melawan Belgia.
Sebenarnya, sebelum pertandingan dimulai, tidak ada ekspektasi lebih terhadap Shinji Kagawa dan kawan-kawan.
Maklum, yang mereka lawan, generasi emas Timnas Belgia. Kandidat kuat juara Piala Dunia 2018.
Namun, hal itu sedikit berubah, ketika Genki Haguchi di menit ke-48 membuka gol. Bahkan asa Jepang akan lolos ke perempat final semakin kuat, setelah Takashi Inui menambah gol di menit ke-52.
Tapi semua itu kandas aja. Kayak ditinggal pacar pas lagi sayang-sayangnya.
Tiga gol hingga menit terakhir mengubur impian untuk mencetak sejarah baru.
Jepang memang akhirnya pulang kampung, banyak yang bakal kehilangan setelah mereka tak berlaga. Berikut beberapa diantaranya.
Perwakilan Asia
Ya, habis sudah perwakilan Asia di Piala Dunia 2018. Sebab, Jepang menjadi satu-satunya utusan di Babak 16 Besar, setelah Iran, Korea Selatan dan Arab Saudi angkat koper duluan.
Jepang melenggang ke fase knock out bukannya tanpa keberuntungan, mereka kalah 1-0 dari Polandia. Namun, lolos berkat sistem Fair Play.
Sistem ini diterapkan karena, jumlah point dan gol antara Senegal dengan Jepang sama. Namun, Jepang lolos karena mengantongi Kartu Kuning lebih sedikit.
Semangat Pantang Menyerah
Satu kali menang, satu kali seri dan satu kalah. Itulah point yang dikumpulkan Jepang selama fase penyisihan.
Berada di grup yang diisi Senegal, Kolombia, dan Polandia, Jepang menunjukan kualitas kerjasama tim dan pantang menyerah.
Ya, pantang menyerah, itulah kunci sesungguhnya kesuksesan Jepang. Semua bermain ngotot, hingga menit terakhir.
Bahkan, saat seri melawan Senegal, pelatih Aliou Cisse sampai menyesalkan semangat pantang menyerah Jepang, hingga timnya gagal meraih poin penuh.
Dan itu mungkin tidak akan ditemui lagi di perhelatan akbar 4 tahunan ini.
Penonton
Bukan, bukan pendukung wanitanya yang cantik-cantik itu saja. Tapi budaya para fans Samurai Biru.
Sejak awal perhelatan, sejumlah media mengupas kebiasaan tak biasa pendukung Jepang yang memunguti sampah setelah mereka selesai menonton pertandingan.
Sebenarnya hal yang biasa bagi warga Jepang melakukan operasi semut, karena mereka sudah melakukannya di negara asalnya.
Menariknya, walaupun Jepang harus tersingkir oleh Belgia, mereka tetap loh membereskan sampah yang ada di sekitar mereka.
Setelah ini tidak ada lagi tontonan seperti itu lagi ya.
Tapi yang jelas pertandingan semalam memang menakjubkan, sih. Sugoi Desu Ne Nippon!