Home
/
Film

Throwback Movie: 5 Adegan Terbaik dari Film tentang Zuckerberg, ‘The Social Network’

<i>Throwback Movie</i>: 5 Adegan Terbaik dari Film tentang Zuckerberg, ‘The Social Network’

-

Hani Nur Fajrina12 April 2018
Bagikan :

Uzone.id -- Mumpung masih hangat pembahasan tentang Mark Zuckerberg, edisi throwback movie kali ini tampaknya bakal terasa afdol kalau kita bernostalgia sejenak tentang film ‘The Social Network’.

Film drama tahun 2010 yang terinspirasi dari kejadian nyata ini menceritakan tentang mahasiswa Harvard University yakni Zuckerberg (Jesse Eisenberg) yang ngebet banget menciptakan inovasi menggunakan teknologi. Dengan bantuan sahabatnya, Eduardo (Andrew Garfield) yang super jago matematika, ia awalnya membuat FaceMash.com pada 2003, situs yang dapat memilih perempuan-perempuan di Harvard apakah mereka seksi atau nggak.

Setelah mengalami kendala dan larangan dari pihak kampus, FaceMash ditutup. Zuckerberg pun dihukum. ‘Kehebatan’ FaceMash pun membuat Zuckerberg -- yang kala itu memang menyandang status nerd -- berkenalan dengan anggota tim dayung Harvard, Cameron dan Tyler Winklevoss yang kebetulan kembar identik. Keduanya tertarik bekerja sama dengan Zuck dan merekrutnya sebagai pemrogram untuk situs mereka, Harvard Connection.

Tak lama, Zuck bilang ke Eduardo dia punya ide ‘brilian’ untuk kembali menggarap situs jejaring sosial untuk orang-orang Harvard. Ia menamakannya Thefacebook. Dari situ, mereka berdua berusaha mengembangkannya agar dapat dipakai oleh banyak orang sampai ke luar Harvard.

Baca juga: Throwback Movie: '2001: A Space Odyssey' dan Tuduhan Hoaks Pendaratan di Bulan

Winklevoss bersaudara langsung geram saat mendengar Thefacebook dan menuduh Zuck mencuri ide inti website yang sedang mereka kembangkan, di mana Zuck berperan sebagai pemrogram itu. Dari situ, berbagai kelumit, pencapaian, dan fluktuatif emosi mengikuti Zuckerberg sampai akhirnya ia mengubah nama situs itu menjadi Facebook dan mendapat 1 juta pengguna. Tentu saja jalannya nggak semulus yang kita bayangkan.

Disutradarai oleh David Fincher dengan penulis naskah legendaris Aaron Sorkin, film ini dikemas dengan apik dari berbagai aspek, mulai akting, screenplay, sinematografi, dan alur maju-mundur yang berhasil menciptakan nuansa penuh emosi.

Meski menurut Zuckerberg film ini nggak akurat 100 persen, ia mengaku pakaian yang dikenakan Eisenberg selama memerankan karakter dirinya benar adanya, yakni kaus dan jaket hoodie. Terlepas dari itu semua, ada pun 5 adegan favorit gue dari film yang menyabet ratusan penghargaan pada 2011 ini.

Warning: spoiler alert!

1. Zuck nggak mau dengerin omongan pengacara

Adegan saat karakter Zuckerberg berhadapan dengan tim pengacara dari Winklevoss bersaudara selalu membekas di ingatan gue.

Di situ, Eisenberg begitu dalam saat berbicara dengan nada arogan karena dia merasa pengacara Winklevoss nggak pantas mendapat perhatian dia. Menurutnya, untuk hadir di ruangan itu adalah buang-buang waktu.

2. Zuck ngaku nggak benci siapa-siapa

Ketika karakter Zuckerberg pertama kali bertemu Marylin Delpy, salah satu associate di lembaga advokasi yang membantu kasus Zuck, mereka sempat berbincang sejenak tentang saudara kembar Winklevoss yang mengajukan gugatan hukum kepada Zuck karena ia dituduh mencuri hak milik intelektual mereka.

“Anda pasti sangat benci saudara kembar Winklevoss, ya?” tanya Delpy.

“Saya nggak benci siapa-siapa. Mereka menggugat saya bukan karena persoalan intellectual property, tapi karena untuk pertama kalinya dalam hidup mereka, ada hal yang nggak berjalan sesuai rencana mereka,” jawab Zuck dengan lantang.

3. Anak kampus Stanford nggak ngenalin pendiri Napster

Adegan ini nggak ada Zuckerberg-nya sih, tapi masuk ke daftar adegan favorit gue karena dialognya sederhana namun menarik banget. Serta kocak.

Pendiri Napster, Sean Parker yang diperankan oleh Justin Timberlake habis tidur bareng dengan salah seorang anak kampus Stanford, gitu. Ketika si cewek nanya pekerjaan Parker, dia jawab dia adalah seorang pengusaha.

“Hal terbaru apa yang kamu bikin?” tanya si cewek.

“Aku mendirikan perusahaan internet yang memungkinkan orang-orang mengunduh dan membagikan musik secara gratis,” jawab Parker.

“Seperti Napster, gitu?” tanya balik si cewek.

“Iya, seperti Napster,” tutur Parker.

“Maksudmu apa?” kata si cewek.

“Aku mendirikan Napster,” ucap Parker.

“Pendiri Napster adalah Sean Parker,” balas si cewek.

“Senang berkenalan denganmu,” ucap Parker lagi.

4. Eduardo double fights

Ha ha ha, ini termasuk adegan yang cukup menghibur juga gaes dari rangkaian scene serius dan menegangkan. Karakter Eduardo kegep pacarnya, status hubungan di profil Facebooknya masih single. Saking sepelenya, Eduardo berusaha menanggapinya dengan santai dan nyuruh pacarnya buka kado darinya yang isinya scarf.

Di sela mereka berantem, Eduardo ditelepon oleh Zuck yang marah-marah karena Eduardo membekukan rekening bank Facebook. Saat Zuck marah-marah, pacar Eduardo membakar scarf itu. Sontak Eduardo kerepotan memadamkan api, sembari menanggapi ocehan Zuck.

Setelah Zuck selesai menelepon, Eduardo langsung minta putus ke pacarnya. Ha ha ha!

5. Eduardo labrak Zuck

Ini pasti jadi adegan favorit kebanyakan orang, karena memang epik. Mulai dari Eduardo yang sudah jauh-jauh terbang ke Palo Alto, California dari New York, lalu diberi tahu bahwa saham kepemilikannya di Facebook berkurang drastis, dinyolotin Parker, hingga fakta demi fakta terungkap dari sudut pandang Eduardo sebagai partner Zuck.

Adegan ini sungguh ‘gila’ karena dialog yang begitu kuat, akting para aktor yang sublim, dan menjadikan segalanya klimaks serta penanda hancurnya persahabatan Zuck dengan Eduardo.

populerRelated Article