Home
/
Telco

Pemanfaatan Konektivitas Telkom LoRaWAN di Berbagai Macam Sektor Indonesia

 Pemanfaatan Konektivitas Telkom LoRaWAN di Berbagai Macam Sektor Indonesia

Tomy Tresnady25 June 2021
Bagikan :

Photo by Markus Spiske on Unsplash


Uzone.id - Telkom LoRaWAN (Long Range Area Network) merupakan salah satu konektivitas Internet of Things (IoT) menggunakan radio frekuensi sub-GHz unlicensed dengan kelebihan harga yang murah, wireless dengan coverage yang luas dan kebutuhan konsumsi daya listrik yang rendah.

Telkom merupakan satu-satunya operator LoRaWAN yang telah menggelar coverage LoRa secara nasional di berbagai kota di Indonesia.
Pada konsep IoT, terdapat 3 buah komponen utama, yaitu device, network dan application (disingkat DNA).

LoRaWAN adalah protokol komunikasi nirkabel jarak jauh berbasis LoRa, yang distandarisasi oleh LoRa Alliance. Teknologi ini dirancang khusus untuk konektivitas IoT, yang membutuhkan komunikasi jarak jauh antar perangkat IoT untuk terhubung dan saling berkomunikasi.

BACA JUGA: Heboh, KTP dan Foto Selfie Diduga Dijual di Internet

Dengan pengiriman data kecil (di bawah 50 kbps) di area yang luas dengan konsumsi daya yang rendah, memungkinkan perangkat IoT berbasis baterai bisa bertahan hingga 10 tahun yang dikenal dengan prinsip Low-Power Wide-Area Network (LPWAN).

LoRaWAN juga memungkinkan pengguna untuk memantau, mengatur dan melakukan otomasi perangkat untuk melakukan pekerjaan operasional yang berat, repetitif, atau sulit jika harus dikerjakan secara manual, seperti mendapatkan informasi dan mengumpulkan data dari aset bisnis secara realtime.

Sehingga, pemantauan, perencanaan operasional dan pemeliharaan aset dapat dilakukan berdasarkan data yang tepat (data driven).

Adapun keunggulan LoRaWAN dibandingkan konektivitas IoT lainnya, yakni:

  • Long Range: Memiliki jangkauan 2-15 km, bisa menjangkau indoor, dan topologi jaringan star
  • Maximum lifetime: Menggunakan daya rendah, dan lifetime baterai hingga 10 tahun
  • Multi-usage: Kapasitas besar, multi tenant dan public network
  • Low cost: Harga connectivity murah dan harga device murah
  • Fitur Geolocation: memungkinkan kita dapat mendeteksi lokasi keberadaan suatu perangkat tanpa biaya
  • Aman: tertanam end-to-end enkripsi AES-128
  • High-capacity, 1 LoRa gateway dapat menghandle 1000 perangkat, ideal untuk digunakan operator jaringan publik yang melayani banyak pelanggan

LoRaWAN bisa mendukung penerapan industry 4.0 terutama di bidang IoT dan smart city dalam skala masif.

Pemanfaatan Telkom LoRaWAN

Pemanfaatan connectivity Telkom LoRaWAN untuk mendukung contoh implementasi smart city berupa Smart Penerangan Jalan Umum (PJU) di Jayapura, Tasikmalaya, Pangandaran, dan Garut.

Smart PJU ini memiliki keunggulan, yakni dilengkapi sensor yang bisa menyala atau mati merujuk sensor cahaya serta bisa memantau kondisi lampu (on/off/rusak) secara dari jauh lewat dashboard.

Selain itu, LoRaWAN juga dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan Smart Meter Air, Smart Meter Gas, Smart Meter Listrik, Smart Manufacture, Smart Kawasan, Smart Building, Agriculture dan sebagainya.

Sensor IoT pada Insulated Vaccine Box

Telkom telah membuat sensor IoT untuk Insulated Vaccine Box dengan connectivity LoRa. Sensor tersebut berfungsi untuk memastikan kualitas vaksin tetap terjaga dengan baik hingga proses penyuntikan.

Selain memiliki kemampuan untuk melakukan tracking lokasi, monitoring suhu vaksin, sensor tersebut juga mampu menyimpan data history suhu hingga 65.000 data untuk memastikan vaksin berada pada suhu standar selama proses distribusi, yaitu dua sampai delapan derajat celcius.

Jika dalam perjalanan, suhu penyimpanan vaksin berada diluar standar, maka sensor akan mengirimkan notifikasi dan membunyikan alarm.

Sensor tersebut terintegrasi dengan aplikasi yang menyimpan informasi yang diperlukan untuk proses distribusi vaksin, antara lain : Delivery Order via aplikasi, real time lokasi, track record suhu, nama kurir, identifikasi kendaraan pengirim, hingga Close Delivery Order.

Setiap detil data transaksi pengiriman dan penerimaan vaksin tercatat di sistem dan dapat digunakan untuk memprediksi trend permintaan dan kebutuhan vaksin tiap daerah.

Hal itu bisa menjadi dasar pengambilan keputusan oleh pihak terkait untuk menjamin vaksin dapat didistribusikan secara efektif dan efisien.

populerRelated Article